Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Kementerian Perhubungan memastikan arus pengiriman mobil utuh (completely built up/CBU) dari berbagai merek di Pelabuhan Patimban terus berkembang pesat. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Mugen Suprihatin Sartoto, mengatakan keterisian dan kapasitas sandar kapal alias board occupancy ratio (BOR) di terminal kendaraan Patimban sudah sempat menembus 70 persen.
“Secara teori, itu artinya aktivitas pelabuhan sudah konsisten dan bisa dikembangkan lebih lanjut,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Menurut Mugen, BOR dihitung dengan parameter beragam, dari seberapa besar volume kapasitas sandar yang terpakai hingga intensitas waktu singgah kapal. Bila sudah menembus 50 persen, artinya dermaga kendaraan itu aktif beroperasi selama minimal 15-20 hari dalam sebulan. Dengan capaian ini, infrastruktur Pelabuhan Patimban siap dikembangkan ke fase kedua. Tahap ini akan disokong dengan pinjaman biaya dari pemerintah Jepang sebesar US$ 674,95 juta atau berkisar Rp 10,1 triliun. Adapun pinjaman di fase pertama sekitar Rp 14 triliun.
Fasilitas kendaraan terminal di Patimban, Mugen meneruskan, akan diperkuat sesuai dengan ekspektasi pengguna jasa. “Pengiriman untuk ekspor sudah lancar, yang domestik pun berkembang.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo