Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bahlil Klaim Eksekusi Investasi Rp 600 Triliun yang Tadinya Mangkrak: Selebihnya Kami Putihkan

Bahlil Lahadalia menyebut, pemerintah memutuskan untuk memutihkan sebagian investasi era Jokowi yang masih mangkrak.

20 Agustus 2024 | 15.17 WIB

Bahlil Lahadalia saat dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif dari Partai PDI Perjuangan. Kursi Bahlil sebagai Menteri Investasi akan digantikan oleh Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju ini muncul lagi menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli 2024, Jokowi mengganti susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Pertanian. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Bahlil Lahadalia saat dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif dari Partai PDI Perjuangan. Kursi Bahlil sebagai Menteri Investasi akan digantikan oleh Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju ini muncul lagi menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli 2024, Jokowi mengganti susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono dan Sudaryono sebagai Wakil Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Pertanian. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah telah memutuskan untuk memutihkan sebagian investasi yang masih mangkrak. Hal ini disampaikannya usai agenda serah terima jabatan kepada Rosan Perkasa Roeslani sebagai pengganti Bahlil pada Senin, 19 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemerintah, kata Bahlil, telah mengeksekusi hampir Rp 600 triliun dari Rp 708 triliun investasi yang mangkrak. "Investasi mangkrak itu kan Rp 708 triliun, yang sudah tereksekusi itu kan hampir Rp 600 triliun. Selebihnya itu kami sudah putihkan," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahlil menyebut, eksekusi investasi tersebut mangkrak lantaran kondisi internal perusahaan yang hendak berinvestasi. Menurut dia, beberapa perusahaan telah kolaps karena pandemi Covid-19. "Terus, sebagian gak bisa menjalankan karena kondisi ekonomi perusahaan."

Untuk sejumlah investasi yang sudah dipastikan masuk, kata Bahlil harus dieksekusi oleh Menteri Investasi yang baru, Rosan Roeslani. Sementara untuk investasi yang lain, tidak akan dilanjutkan prosesnya. "Tetapi, ada investasi yang sudah masuk yang harus dieksekusi oleh Pak Rosan. Sebagian (investasi mangkrak) tidak dilanjutkan," ujar Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan bahwa sejak masuk Kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2019, dia dapat warisan investasi mangkrak senilai Rp 708 triliun. Dia mengklaim, investasi mangkrak tersebut mampu dieksekusi sekitar 78,9 persen atau senilai Rp 558 triliun dalam kurun waktu tiga tahun.

"Yang lainnya tidak bisa kami eksekusi, karena pandemi Covid-19 dan perusahaan-perusahaan itu mundur," kata Bahlil pada 24 Januari 2024 lalu, seperti dikutip dari Antara.

Dia menyebutkan sejumlah proyek mangkrak yang berhasil dieksekusi seperti investasi Lotte Chemical. Investasi ini sebelumnya mangkrak selama empat sampai lima tahun dan progresnya per Januari 2024 sudah 80 persen.

Selain itu, ada pula proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, yang sebelumnya merupakan proyek mangkrak selama lima tahun dan kini telah beroperasi. "Pemimpin saya terdahulu tidak bisa menyelesaikan ini, karena memang ilmu lapangan tidak ada, sekolahnya di Harvard," tutur Bahlil.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus