Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat rapat kerja di Komisi VI DPR, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengakui belum ada investor asing yang masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN. Menurut dia, investasi asing belum masuk karena pembangunan tahap pertama belum rampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Anggota Komisi VI DPR RI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Komisi VI DPR RI menyentil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ihwal progres investasi di IKN, karena belum ada investor asing yang menanamkan modal. Menurut anggota Fraksi PDIP, Harris Turino, situasi ini tidak sejalan dengan pernyataan Bahlil dalam rapat sebelumnya yang menyebut akan ada banyak investasi asing masuk IKN.
“Tapi faktanya, sampai sekarang tidak ada satu pun saya mendengar ada investasi asing yang sudah merealisasikan investasinya di IKN,” kata Haris dalam rapat kerja di Komisi VI DPR, Selasa, 11 Juni 2024.
Hal serupa juga disampaikan Anggota Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak, yang mempertanyakan kelanjutan minat investor asing yang sebelumnya sudah digembor-gemborkan pemerintah.
2. Investasi di IKN Tidak Macet
Bahlil mengatakan, proses investasi di IKN, Kalimantan Timur tidak macet. "Oh tidak ada masalah semuanya jalan kok, bagus," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024
Bahlil juga mengeklaim tidak ada keluhan dari investor setelah mundurnya kepala dan wakil kepala OIKN tersebut. Kata dia, proses investasi di IKN bisa lebih cepat karena ditangani oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
3. Belum Ada Penanaman Modal
Bahlil Lahadalia mengakui belum ada penanaman modal asing (PMA) yang masuk IKN. Sejauh ini, investasi yang pembangunannya sudah dimulai masih berasal dari penanaman modal dalam negeri alias PMDN.
Bahlil mengatakan, investasi asing belum masuk ke proyek ibu kota baru karena pembangunan tahap pertama belum rampung. Namun, ia mengeklaim investor asing sudah berkomunikasi dan mempertanyakan kapan bisa memulai menanam modal di IKN.
“Tapi, kita katakan bahwa setelah 17 Agustus, baru kita lihat,” kata Bahlil pada Selasa, 11 Juni 2024.
4. Prioritas Investor Lokal
Bahlil pernah mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di IKN. Menurut dia, investor domestik ditempatkan di klaster 1.
"Mengenai PMA (penanaman modal asing), kita bikin di klaster keduanya. Jadi, pengusaha-pengusaha nasional dulu yang akan diambil, baru kami dorong ke PMA," kata Bahlil di Kementerian Investasi, Senin, 29 April 2024.
Menurut Bahlil, investasi asing bakal diambil untuk proyek-proyek berteknologi tinggi. Misalnya, untuk sektor transportasi. "Kami akan dorong ke perusahaan-perusahaan asing yang mempunyai teknologi, kemampuan, dan pengalaman itu," katanya.
RIRI RAHAYU | YUDONO YANUAR | TIM TEMPO