Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bangun 7 Proyek Rp 16 T, Angkasa Pura II Gaet Investor

PT Angkasa Pura II berencana melakukan kemitraan dengan investor untuk 7 (tujuh) proyek infrastruktur dengan total nilai Rp16 triliun

2 Juli 2020 | 07.06 WIB

Petugas membersihkan area selasar di terminal kedatangan domestik, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 25 April 2020. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau meniadakan seluruh penerbangan penumpang mulai Sabtu 25 April 2020 hingga 1 Juni 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. ANTARA
Perbesar
Petugas membersihkan area selasar di terminal kedatangan domestik, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 25 April 2020. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau meniadakan seluruh penerbangan penumpang mulai Sabtu 25 April 2020 hingga 1 Juni 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II berencana melakukan kemitraan dengan investor untuk 7 (tujuh) proyek infrastruktur dengan total nilai Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Komersial PT Angkasa Pura II Ghamal Peris mengatakan proyek infastruktur ini harus sejalan dengan proyeksi membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dampaknya, industri penerbangan dan kebandaraan juga diyakini akan kembali bergairah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kerja sama dengan investor dilakukan secara jangka panjang, sampai dengan 25 tahun, agar memberikan balik modal yang menjanjikan bagi investor walaupun dalam masa pandemi Covid-19.

"Mengacu pada potensi pengembangan bisnis di industri kebandaraan yang semakin dinamis, salah satu upaya akselerasi bisnis yang akan dilakukan adalah dengan melakukan program kemitraan dengan investor yang kredibel di bidangnya, untuk tujuh proyek tersebut dengan total nilai Rp16 triliun atau lebih dari US$1 miliar," jelasnya melalui keterangan resmi, Kamis 2 Juli 2020.

Kegiatan Market Sounding diikuti oleh lebih dari 250 partisipan dari Indonesia dan luar negeri, yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN di bidang konstruksi, pengembang/developer, pengelola bandara, ritel, periklanan, logistik, aviasi, pengelola kawasan, lembaga keuangan, konsultan, dan asosiasi usaha.

Adapun 7 proyek infrastruktur yang ditawarkan diantaranya 4 Stars Hotel at Soekarno Hatta Airport International Terminal. Meliputi kerja sama pengelolaan hotel sampai dengan 20 tahun.

Selanjutnya Aeroland City Development Project at Tangerang. Proyek ini merupakan kerja sama pengembangan lahan untuk Business Park, Service Apartment, residential, sekolah, dan pergudangan.

Kemudian Retail Area Management for AP II Airports yang merupakan kerja sama pengelolaan retail area di 17 Airport AP II.

Proyek keempat juga mencakupkerja sama pengelolaan periklanan pada 17 Bandara AP II termasuk Bandara Soekarno Hatta.

Adapula Sky City at Soekarno Hatta Airport yang merupakan kerja sama pembangunan dengan konsep TOD (TransitOriented Development), Convention Center, dan Service Apartment. Proyek terakhir yakni Airport City at Supadio International Airport atau kerja sama pembangunan leisure mall, condotel, sport club, dan entertainment dalam satu kawasan.

Diluar itu terdapat Airport City di  Kualanamu International Airport yang merupakan kerja sama pembangunan perumahan lokal dan gedung komersial (theme park, logistic park, dan factory outlet) di lahan 200 ha.

Saat ini PT Angkasa Pura II (Persero) juga mengelola salah satu bandara tersibuk di Kawasan Asia dan dunia, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta yang melayani penumpang sebanyak 54,2 juta pada tahun 2019 dan secara korporasi sebanyak 94 juta, tentunya dihadapkan pada tantangan bagaimana membuat akselerasi dalam dinamika bisnis.

Sebagai gambaran, ujar Ghemal, potensi Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai Primary Internasional Hub dan Regional Hub adalah proyeksi pertumbuhan pergerakan angkutan udara untuk Bandara Internasional Soekarno Hatta yang selalu meningkat setiap tahun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus