Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Banjir Madiun Juga Merendam Jalur Utama ke Surabaya

Banjir Madiun selain merendam jalan tol Ngawi-Kertosono, banjir juga menggenangi jalur utama Madiun-Surabaya.

7 Maret 2019 | 21.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Madiun - Banjir Madiun mengakibatkan arus lalu lintas Madiun-Surabaya terhambat. Selain di jalan tol Ngawi – Kertosono KM 603 – KM 603, jalur utama Madiun – Surabaya pada KM 158 – KM 159 wilayah Desa Garon, Kecamatan Balerejo juga tergenang banjir, Kamis sore, 7 Maret 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan pantauan Tempo, tinggi genangan air di jalur Madiun – Surabaya itu sekitar 15 sentimeter dan sepanjang satu kilometer. Akibatnya,  kendaraan bermotor yang melintas dari arah barat (Madiun) maupun timur (Caruban) harus berjalan pelan ketika melintasi titik luapan air. Panjang antrean kendaraan bermotor sekitar satu kilometer di sebelah barat maupun timur titik genangan air.

Kapolres Madiun Ajun Komisaris Besar Ruruh Wicaksono, mengatakan bahwa luapan air mulai terjadi pada Rabu siang, 6 Maret 2019. Air bah mulai menutup jalan selang beberapa jam setelah banjir Madiun menerjang ratusan pemukiman di tujuh kecamatan. “Mulai tergenang kemarin siang,” kata dia ditemui di lokasi banjir.

Pada Rabu malam, menurut Ruruh, luapan air di jalur nasional itu berangsur surut. Namun, pada Kamis pagi kembali meninggi. Karena itu, sejumlah personel Satuan Lalu Lintas Polres Madiun diterjunkan untuk mengatur lalu lintas. Adapun tujuannya untuk menghindari terperosoknya pengguna jalan ke titik genangan air yang dalam. “Kalau nanti air sudah surut, maka arus lalu lintas akan diperlancar lagi. Tentunya, dengan menambah petugas,’’ ujar dia.

Disinggung tentang banjir Madiun yang sampai di jalan tol, Ruruh menyatakan hal itu dampak dari luapan Kali Jerohan di wilayah Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo. Akibatnya, jalan tol Wilangan – Ngawi dari arah timur (Surabaya) ditutup sementara waktu oleh PT Jasamarga Ngawi – Kertosono. “Ditutup karena masih licin, kalau nanti sudah kering akan dibuka kembali. Kami menunggu (informasi) dari pihak tol,’’ kata dia.

Banjir Madiun ini akibat tingginya curah hujan pada Selasa malam. Sebanyak 35 desa di tujuh kecamatan, yaitu Saradan, Mejayan, Pilangkenceng, Balerejo, Madiun, Wungu, dan Wonoasri terendam air. Hingga Kamis sore, banjir di sejumlah wilayah itu sudah surut kecuali di Balerejo dan Madiun.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus