Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Ketahanan Pangan dan Stablisasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan ketahanan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus kuat.
"Karena ini menyangkut muka kita. IKN adalah ibu kota," kata I Gusti dalam Simposium Memperkuat Ekosistem Pertanian Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan IKN & Kaltim yang disiarkan melalui YouTube IKN Nusantara pada Selasa, 11 Juli 2023.
Untuk itu, ekosistem ketahanan pangan IKN menjadi hal yang sangat diperlukan. Dengan potensi 1,9 juta penduduk, menurut I Gusti, IKN butuh cadangan pangan yang cukup agar stabilisasi harga terkendali dengan baik. Setidaknya, kata dia, IKN punya pasokan minimal untuk dua bulan.
"Jadi siapkan berapa penduduknya, berapa estimasi kebuuhan pangannya. Kemudian bikin neraca," kata I Gusti.
Menurut Gusti, otoritas IKN bisa mengecek kemampuan produksi pangan. Dengan begitu, ketika ketersediaan di IKN sudah tidak ada, otoritas bisa mendapatkan pangan dari wilayah lain. Caranya, melalui pengembangan kerja sama antardaerah yang mengacu pada data neraca pangan yang dimiliki IKN.
"Itu yang namanya ekosistem. Pemetaan ini harus diperkuat di IKN," kata I Gusti.
I Gusti mengatakan, IKN perlu berkaca pada DKI Jakarta. Meski menjadi provinsi tanpa kemampuan produksi, DKI Jakarta memiliki ketahanan pangan yang bagus.
Pilihan editor: Jokowi Instruksikan Mentan Genjot Produksi Beras Nasional, Kepala Bapanas: Mumpung Masih Hujan..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini