Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bappebti Panggil Indodax Buntut Kasus Dugaan Peretasan

Indodax tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.

12 September 2024 | 10.51 WIB

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan Tesla menambah deretan perusahaan korporasi yang membeli Bitcoin senilai jutaan dolar atau triliunan rupiah. Sebelumnya, sederet perusahaan seperti Microstrategy Inc, Square, Tudor Investment Corp, JP Morgan, Citibank dan Paypal yang menyediakan pembayaran dengan Bitcoin. REUTERS/Dado Ruvic
Perbesar
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan Tesla menambah deretan perusahaan korporasi yang membeli Bitcoin senilai jutaan dolar atau triliunan rupiah. Sebelumnya, sederet perusahaan seperti Microstrategy Inc, Square, Tudor Investment Corp, JP Morgan, Citibank dan Paypal yang menyediakan pembayaran dengan Bitcoin. REUTERS/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan mengaku mendapatkan laporan salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK), PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), diduga mengalami peretasan pada sistem transaksi Aset Kripto. Hal ini dia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu, 11 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kasan menjelaskan badan di bawah naungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) itu telah berkoordinasi dengan Indodax. Dia mengaku telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi perihal kasus tersebut. “Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan Indodax tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik. Karena itu, dia mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, membenarkan sistem transaksinya diduga tengah mengalami peretasan. Dia mengaju telah melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. “Namun, tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulis.

Indodax sebelumnya mengalami aktivitas tidak biasa berupa serangkaian transaksi mencurigakan terdeteksi oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts. Kerugian akibat peretasan diperkirakan mencapai angka 18,2 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 280 miliar.

“Peringatan Hai @indodax, sistem kami telah mendeteksi beberapa transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet anda di jaringan yang berbeda. Alamat yang mencurigakan sudah menampung 14,4 juta USD dan menukar token ke Ether,” tulis akun X resmi Cyvers Alerts pada Rabu, 11 September 2024.

Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus