Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bappebti Sebut Nilai Transaksi Kripto Turun Tahun Ini, Prediksi Rebound Tahun Depan

Bappebti prediksi nilai transaksi kripto tahun ini akan turun karena crypto winter. Namun akan rebound tahun depan.

23 Juli 2023 | 06.00 WIB

Ilustrasi kripto. Pexels/Alesia Kozik
Perbesar
Ilustrasi kripto. Pexels/Alesia Kozik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menetapkan pendirian bursa kripto sebagai Bursa Berjangka Aset Kripto kepada PT Bursa Komoditi Nusantara. Hal itu tertuang dalam Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023 tertanggal 17 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selain itu, Bappebti juga menerbitkan Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-LKBAK/07/2023 tertanggal 17 Juli 2023 tentang Persetujuan sebagai Lembaga Kliring Berjangka untuk Penjaminan dan Penyelesaian Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto kepada PT Kliring Berjangka Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bappebti juga mengatur Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto melalui Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-PTPAK/07/2023 tertanggal 20 Juli 2023 Tentang Persetujuan Sebagai Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto kepada PT Tennet Depository Indonesia.

"Pembentukan bursa, kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto tersebut sebagai bukti pemerintah hadir dalam upaya menciptakan ekosistem perdagangan aset kripto yang wajar dan adil untuk menjamin kepastian hukum dan mengutamakan perlindungan bagi masyarakat sebagai pelanggan," ujar Kepala Bappebti Didid Noordiatmokom elalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023.

Prediksi penurunan transaksi kripto tahun ini

Meski begitu, Didid memprediksi nilai transaksi kripto akan terus menurun pada tahun ini.

"2021 itu Rp 859 triliun nilai transaksi, 2022 turun menjadi Rp 303 triliun. Feeling saya di 2023 tetap akan turun," ujar Didid saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juli 2023.

Adapun total nilai transaksi semester I 2023 sebesar Rp 66,44 triliun. Jumlah itu turun 68,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penyebab transaksi kripto turun menurut Bappebti

Didid lantas mengungkapkan penyebabnya. Pertama adalah harga kripto internasional memang turun. Meski ada beberapa jenis koin yang meningkat, dia menilai kebanyakan harga koin kripto cenderung menurun. 

"Kedua, kalau kondisi di Indonesia saat ini semakin banyak orang yang wait and see," kata Didid. 

Menurut dia, semakin banyak orang yang tahu kripto, semakin banyak pula yang tidak akan membeli kripto ketika harganya jatuh. Ketika sudah rebound atau naik, Didid menilai investor akan kembali bertransaksi.

"Yang di awal-awal Fomo (fear of missing out atau takut ketinggalan tren), tapi sekarang mereka sudah mulai sedikit paham untuk transaksi kripto harus lebih hati-hati dan sebagainya," beber Didid.

Singgung crypto winter

Didid lantas mengungkapkan fenomena merosotnya harga kripto dalam waktu yang lama alias crypto winter.

"Kata para ahli kripto, kripto itu ada siklus empat tahunan," kata Didid.

Menurut Didid, harga kripto akan bergantian turun naik per empat tahun. Adapun sekarang tengah terjadi penurunan harga kripto.

"Jadi ini memang topnya turun, turun paling mentoknya, crypto winter," ujar Didid. "Kalau kata ahli kripto, 2024 akan mulai rebound karena ini adalah siklus empat tahunan."

Istilah crypto winter

Dinukil dari Forbes, istilah crypto winter kemungkinan besar berasal dari serial Game of Thrones. Bermula dari jargon keluarga Stark 'winter is coming' yang dianggap sebagai peringatan bahwa konflik bisa saja datang di Westeros.

Sementara itu di dunia kripto, crypto winter merujuk pada masa sulit di pasar kripto. Sehingga secara harfiah, crypto winter bisa didefinisikan sebagai harga kripto yang semakin merosot dalam waktu lama.

Konflik Rusia-Ukraina picu gejolak keuangan global

Analis keuangan sekaligus CEO DBX Digital Ecosystem Igor Zakharov mengatakan, roda musim dingin kripto dimulai pada awal 2022. Konflik Rusia-Ukraina menjadi salah satu pemicu gejolak keuangan global, termasuk pada aset kripto.

Inflasi tinggi mendorong peningkatan suku bunga di Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara pemain utama kripto. Sehingga terjadi penurunan pasar kripto sebesar 60 persen, dari US$ 3 triliun menjadi US$ 1 triliun sejak November 2021.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA | MELYNDA DWI PUSPITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus