Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.

8 Mei 2024 | 12.56 WIB

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Perbesar
Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami menyebut program makan siang gratis akan menyasar anak di tingkat pendidikan PAUD, sekolah dasar (SD), dan pesantren yang setingkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia memastikan program unggulan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto itu akan mulai berjalan tahun depan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anak-anak di kelompok usia sekolah itu paling membutuhkan asupan gizi. Mereka membutuhkan fondasi kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya," kata Amich kepada Tempo saat ditemui di kantornya, Selasa, 7 Mei 2024.

Amich mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak. Dia menargetkan nantinya sebanyak 62 juta pelajar akan menjadi sasaran program tersebut. 

"Misalnya hanya PAUD, SD, dan pesantren, kira-kira 37-38 juta siswa. Itu juga akan dipertimbangkan juga," tuturnya. 

Lebih lanjut, pejabat eselon I itu juga menyampaikan bahwa pemerintah turut mempertimbangkan apakah sekolah bertaraf internasional akan menerima manfaat program itu. Menurut dia, pelajar-pelajar di sekolah internasional bisa saja tidak menjadi penerima makan siang gratis karena sudah dalam tingkat perekonomian yang mapan. 

Tak sampai di situ, Amich juga menyebut bahwa program makan siang gratis nantinya akan terlebih dahulu mengutamakan anak dari golongan keluarga dengan level perekonomian rendah. Dia menyebut makan siang gratis dapat memberikan dukungan nutrisi kepada anak dari kelompok miskin. 

"Kebanyakan anak-anak dari keluarga tidak mampu jarang sarapan sebelum berangkat sekolah. Itu akan sangat mengganggu konsentrasi belajar," ujarnya. 

Amich memperkirakan jika anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang baik maka akan turut meningkatkan konsentrasi belajar. Dengan demikian, kata dia, setiap pelajar dapat memperoleh prestasi yang baik. 

Kemudian, ia juga mengungkap bahwa pelajar di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) akan turut dipertimbangkan usai program makan siang gratis berhasil di tingkat PAUD dan SD. 

 

 

 

 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus