Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pengurangan biaya transfer antarbank bakal memanaskan persaingan antara bank konvensional dan bank digital.
Volume transfer antarbank di perbankan konvensional diprediksi akan meningkat.
Biaya transfer antarbank menjadi maksimal Rp 2.500 per transaksi.
JAKARTA - Kebijakan pengurangan biaya transfer dinilai bakal berdampak pada persaingan industri perbankan dalam menggaet nasabah, khususnya antara bank konvensional dan bank digital. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance, Nailul Huda, menuturkan volume transfer antarbank di perbankan konvensional diprediksi akan meningkat.
Sebagaimana diketahui, saat ini nasabah banyak yang terpecah memilih menggunakan bank digital ataupun platform teknologi finansial (fintech) dan dompet digital untuk melakukan transaksi transfer lintas bank sebagai upaya meminimalkan biaya. “Karena biaya transfer sudah berkurang signifikan, hal ini bisa kembali mengubah preferensi nasabah dan bisa mengurangi penggunaan aplikasi digital untuk transfer antarbank,” ujarnya, kemarin.
Di tengah perkembangan digitalisasi yang pesat, efisiensi biaya akan menjadi fokus utama industri jasa keuangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Adapun bank digital, platform fintech, dan dompet digital selama ini memang sudah lebih dulu menerapkan biaya transfer murah, bahkan gratis, kepada nasabah. Sedangkan bank konvensional menerapkan tarif transfer antarbank sebesar Rp 6.500 untuk fitur transfer daring.
Fasilitas kemudahan transfer dengan biaya yang efisien menjadi insentif yang diberikan bank digital untuk menggaet calon nasabah. Tak hanya menggratiskan biaya transfer antarbank, sejumlah bank digital juga menawarkan fasilitas penarikan tunai gratis di ATM bank lain hingga fasilitas bebas biaya top up atau penambahan saldo untuk dompet digital.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo