Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bentrok Karyawan PT GNI: Kronologi, Tanggapan Menaker hingga Lokasi yang Diresmikan Jokowi

Karyawan PT GNI yang terlibat bentrok terbagi menjadi dua kubu, antara lain Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Cina dan tenaga kerja lokal.

18 Januari 2023 | 11.43 WIB

TKA dan TKI PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah menunjukkan keharmonisan mereka pascabentrok dengan saling bergandengan tangan, Selasa (17/1/2023). ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng
Perbesar
TKA dan TKI PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah menunjukkan keharmonisan mereka pascabentrok dengan saling bergandengan tangan, Selasa (17/1/2023). ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bentrok antar karyawan terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI yang terletak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Karyawan yang terlibat bentrok terbagi menjadi dua kubu, yakni Tenaga Kerja Asing atau TKA Cina dan tenaga kerja lokal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023. Berikut kronologi berdasarkan beberapa versi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kronologi versi SPN Morowali

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) Morowali dan Morowali Utara, Katsaing, membeberkan kronologi kerusuhan di PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) versi mereka.

Katsaing menjelaskan sebelum mogok kerja dilakukan pada Sabtu pekan lalu, 14 Januari 2023, sebetulnya para pekerja sudah melakukan aksi.

"Sejak 22 September sampai 24 September 2022 kalau tidak salah, teman-teman sudah melakukan mogok (kerja)," ujar Katsaing seperti diberitakan Tempo.co, Rabu 18 Januari 2023.

Dia mengatakan pada saat itu, tidak kejadian rusuh karena TKA Cina memang tidak melakukan upaya yang memicu keributan.

Setelah berdemo, kata Katsaing, tidak ada keputusan pemerintah, baik dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota maupun Wakil Bupati atau Bupati Morowali Utara. 

Namun, pemerintah daerah tidak bisa mengambil keputusan terkait persoalan-persoalan yang dituntut serikat pekerja. Pemda kemudian melakukan upaya mediasi.

“Nah, setelah bergulir, teman-teman menunggu perubahan itu ada, tapi nggak ada. Maka dari itu, teman-teman berinisiatif lagi melakukan mogok kerja di tanggal 11, 12, 13, 14 (Januari 2023),” ujar Katsaing.

Menurut Katsaing, sebelum mogok kerja, sebetulnya ada upaya dari kepolisian untuk melakukan mediasi antara serikat pekerja dengan pihak manajemen PT GNI pada 10 Januari 2023. Namun, pihak manajemen head office Jakarta PT GNI tidak hadir.

Lalu pertemuan diundur menjadi 13 Januari 2023. Manajemen PT GNI hadir dalam pertemuan tersebut, namun tak dapat menyepakati perjanjian bersama lantaran manajemen PT GNI sampai saat ini belum mengakui keberadaan serikat pekerja/serikat buruh di dalam PT GNI.

Akibatnya, para karyawan melakukan mogok kerja yang berujung pada kerusuhan yang menewaskan tiga orang terjadi pada hari itu. 

Katsaing mengatakan penyerangan dimulai dari TKA Cina. “Iya, mereka yang nyerang duluan. Indonesia itu tidak pernah mau menyerang Cina, ngapain? Seandainya Cina nggak menyerang, nggak akan terjadi apa-apa. Saya yakin itu,” kata dia.

Lebih jauh Katsaing menilai manajemen PT GNI tidak bisa mengorganisir TKA Cina dengan baik, dan tidak bisa memberikan pemahaman dengan baik. Ia pun memastikan pada dasarnya para pekerja asal Indonesia tidak benci dengan orang Cina.

“Kita ini tidak benci orang Cina, ngapain kita benci? Justru mereka itu bila perlu kita rekrut dalam satu wadah serikat, jika memang itu ada aturan yang mengatur. Karena mereka juga terzalimi,” tuturnya.

Selanjutnya: Kronologi versi Komnas HAM

Kronologi versi Komnas HAM

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Komnas HAM, peristiwa itu terjadi pada pukul 11.20 Wita di Full Dump Truck. 

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Sulawesi Tenggara Dedi Askary mengatakan di situlah bentrokan antara TKA Cina dan karyawan lokal terjadi.

“WNI yang lakukan mogok kerja berusaha menerobos salah satu pos mengajak pekerja lainnya untuk bergabung. Namun aksi tersebut dihalang-halangi oleh pekerja asal WNA sehingga terjadi insiden kekerasan,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Dedi mengatakan peristiwa bentrokan antara pekerja WNI dengan WNA semakin meruncing setelah ada aksi saling lempar antara pekerja lokal dengan asing. Hingga, kata dia, pekerja lokal melakukan pembakaran terhadap kendaraan milik salah satu pekerja asing.

“Aksi tidak berlangsung lama karena langsung diamankan aparat,” kata Dedi. 

Kemudian para pekerja lokal pun kembali melakukan aksi solidaritas pada pukul 19.30 Wita. Dedi mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh para pekerja yang dijadwalkan bekerja untuk shift malam.

“Kejadian tersebut terjadi di Full Dump Truck terkait aksi solidaritas penganiayaan pekerja lokal oleh pekerja asing,” ujar dia.

Menanggapi hal ini, Menteri Ketenagakerjaan atau Menaker Ida Fauziyah meminta kerusuhan di lokasi PT GNI diusut tuntas. Ida, sapaannya, mengatakan Kemnaker turut prihatin dengan aksi anarkis tersebut.

“Kemnaker sangat prihatin dan ikut berduka atas aksi anarkis yang menyebabkan korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ujar Ida melalui keterangan tertulis, Senin.

Ida mengatakan kericuhan dipicu adanya tuntutan terkait K3 dan pengupahan. Selain itu juga pemutusan hubungan kerja (PHK). Ida membantah anggapan kerusuhan dipicu oleh keberadaan TKA.

Aksi bentrok antar karyawan lokal dan TKA Cina ini disayangkan oleh Menteri Investasi dan Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. Dia mengatakan, telah meminta timnya untuk mengecek masalah yang terjadi di perusahaan smelter nikel itu. Namun, ia mengakui belum mendapatkan laporan yang komprehensif mengenai kejadian tersebut.

Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi. Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga meminta media menyampaikan pemberitaan yang proporsional dan tidak saling memprovokasi.

 "Mari sama-sama kita cari solusi kita jangan gembar-gemborkan ini sebuah masalah besar karena di negara lain itu kalau ada masalah beritanya nggak terlalu digembar-gemborkan supaya tidak merugikan negaranya," katanya.

Selanjutnya: PT GNI Diresmikan Presiden Joko Widodo

PT GNI diresmikan Presiden Joko Widodo

Adapun PT GNI berdiri di atas lahan seluas 1.907 hektare di Dusun Bungintimbe, Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk menuju ke perusahaan tersebut butuh waktu tempuh perjalanan sejauh 23 kilometer atau 49 menit dari kantor bupati Morowali Utara.

Perusahaan yang bergerak di bidang produksi nikel murni tersebut beroperasi setiap hari dan mempunyai jam kerja dari pukul 10.00 sampai 22.00 WITA. Selain memproduksi feronikel, PT GNI juga memiliki PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang berjarak 1 kilometer dari pusat smelter.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah meresmikan PT GNI pada 27 Desember 2021. PT GNI termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dari tiga smelter, PT GNI menghasilkan 13.650 ton feronikel dengan nominal ekspor mencapai US$ 23 juta atau setara dengan Rp 347 miliar.

Selain itu, PT GNI diketahui mempekerjakan 11.000 tenaga kerja domestik dan 1.300 tenaga kerja asing. Pada Mei 2022 lalu, produsen feronikel sebagai bahan baku stainless steel tersebut merekrut karyawan dalam jumlah besar.

 ANTARA | AMELIA ROHIMA SARI | MELYNDA DWI PUSPITA | MIRZA BAGASKARA

 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus