Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membahas mengenai utang di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur. Dia mengatakan, bulu kuduk langsung berdiri saat membahas utang di kampus Islam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini ia ungkap dalam sambutannya di acara 'Ground Breaking Ceremony The Development of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Phase 2', Minggu, 22 Januari 2023. "Saya ini bicara di universitas Islam, jadi saya tahu kalau bicara tentang defisit dan utang itu langsung bulu kuduknya berdiri," kelakar Sri Mulyani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Sri Mulyani ke Kementerian dan Pemda: Harus Makin Tepat Kelola Anggaran, Tak Boleh Ada Korupsi
Dia lantas menyampaikan keuangan negara yang bekerja luar biasa dalam tiga tahun ini, termasuk melalui penggunaan instrumen utang. Dia meyakini, utang tersebut akan dibayar kembali dan Indonesia mampu membayar utangnya.
"Coba kita lihat, kalau negara ini ingin menjadi negara yang terus maju, makmur, adil, bermartabat maka pembangunan harus diselenggarakan, tidak boleh ditunda. Tidak ada pembangunan sampai negaranya kaya karena tidak akan kaya kalau tidak ada pembangunan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia menanggapi pernyataan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Zainuddin, yang mengatakan pembangunan kampus kedua tahap 1 dan 2 dilakukan menggunakan surat berharga syariah negara (SBSN). Sri Mulyani mengatakan, SBSN adalah instrumen pembiayaan dan merupakan utang.
"Namanya syariah tapi tetap utang. Artinya, kita bayar kembali dan itu tidak apa-apa, tetap menggunakan syariah, instrumennya didesain sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tetap hati-hati secara keuangan dan secara keislaman, dikelola dengan baik, dibayar dengan baik," kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.