Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Bio Farma dan Novo Nordisk Indonesia sepakat bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Tanah Air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemitraan ini bertujuan untuk secara signifikan meningkatkan akses terhadap pengobatan diabetes yang berkualitas dan terjangkau, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan penyakit diabetes kronis, dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan Indonesia dalam mengatasi tantangan global,” kata Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya dalam keterangan tertulis usai menandatangani nota kesepahaman, Selasa, 9 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shadiq mengatakan, kolaborasi tersebut membutuhkan dukungan pemerintah. “Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen bersama, khususnya dari pemerintah, untuk mendukung produksi produk dalam negeri yang inovatif,” kata dia.
Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan mengatakan kerja sama tersebut memperkuat MoU antarpemerintah antara Indonesia dan Denmark.
“Di Novo Nordisk, kami berjalan dengan visi untuk mendorong perubahan pada penyakit kronis yang serius. Memperbaiki kualitas kehidupan orang dengan diabetes sangat penting untuk mewujudkan visi ini, dan kami berupaya untuk memberikan akses yang setara terhadap penanganan diabetes,” kata dia dalam keterangannya, Selasa, 9 Juli 2024.
Dalam kerja sama tersebut Novo Nordisk menghadirkan keahliannya dalam perawatan diabetes dan produksi insulin. Sementara Bio Farma menghadirkan kemampuan manufaktur lokalnya yang sudah mapan. Dengan kerja sama tersebut, kemitraan ini bertujuan menciptakan landasan yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam pengelolaan diabetes di Indonesia.
Novo Nordisk telah menjadi mitra kerja pemerintah dalam memperkuat kapasitas dan melatih tenaga kesehatan dalam program pelatihan diabetes lewat kerja sama Kementerian Kesehatan dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), serta program Advanced Diabetes Care dan Centers of Excellence in Diabetes. Fokus program tersebut pada peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan profesional, edukasi awam, dan studi evaluasi kesehatan di 176 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, diabetes menjadi ibu segala penyakit. “Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi. Saat ini, kita lemah dalam skrining, dan kita perlu mereformasi sistem layanan kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Budi Gunadi, jika diabetes bisa diidentifikasi dan diobati sejak dini, maka biaya perawatan akan lebih murah. "Dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup dengan diabetes,” tuturnya.
Budi Gunadi menjelaskan, sudah 10 ribu layanan kesehatan primer disiapkan untuk menangani penyakit diabetes. “Kami telah mereformasi 10.000 layanan primer untuk penanganan diabetes yang lebih baik. Kolaborasi antara Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma ini bertujuan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia,” kata dia.
Adapun saat ini diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetesdan angkanya diproyeksikan naik menjadi 28,6 juta pada 2045. Kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.
Tantangan menghadapi penanganan diabetes di Indonesia masih pada terbatasnya pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya penyakit dan penanganannya yang tepat. Rilis tersebut mengutip laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2020 yang menyebutkan hanya 2 juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 memperkirakan 80,6 persen orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol.