Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Harga hunian di kawasan industri ditentukan oleh fasilitas dan akses transportasi.
Ada pula pembeli yang membeli hunian dengan tujuan investasi.
Penjualan hunian menyasar target pekerja muda dan mapan.
JAKARTA – Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia, Panangian Simanungkalit, mengatakan mayoritas pengembang properti di kawasan industri membangun rumah untuk kebutuhan para pekerja. Ia memperkirakan harga rumah tapak sederhana di kawasan industri ternama, terutama di wilayah barat Pulau Jawa, Rp 200-500 juta per unit. “Itu yang paling umum,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Menurut Panangian, variasi harga rumah untuk pekerja kawasan industri bergantung pada kelengkapan fasilitas dan kedekatan lokasinya dengan akses transportasi. Rumah seharga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar, kata dia, sering pula disiapkan pengembang bagi pekerja dengan jabatan dan penghasilan tinggi, misalnya level manajer ke atas. Jenis properti ini cocok dibangun di area yang padat perusahaan multinasional. "Pasarnya adalah ekspatriat yang membawa keluarga dari luar negeri."
Di luar pekerja kawasan, ada pula tipe pembeli yang membeli hunian premium dengan tujuan investasi, alih-alih dihuni. Bila kawasan industrinya jauh dari ibu kota, harga hunian premium sebesar Rp 1-5 miliar. “Banyak orang kaya di daerah, termasuk pejabat pemerintah, yang ingin berinvestasi rumah,” kata Panangian. Dia pun tak menutup adanya kemungkinan investor membeli hunian di kawasan industri untuk dijadikan penginapan atau rumah kos.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo