Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bitcoin Terperosok ke Rp 750,7 Juta Setelah Tembus Rekor Tertinggi, Kenapa?

Harga Bitcoin, uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, terperosok hingga 14 persen ke level US$ 51.541 atau sekitar Rp 750,7 juta.

19 April 2021 | 06.42 WIB

Tesla menjadi perusahaan otomotif pertama yang membeli Bitcoin. Tidak hanya membeli sebagai aset, perusahaan mobil listrik tersebut juga akan menerima transaksi berbentuk Bitcoin. Tesla beralasan langkah ini diambil agar lebih fleksibel dalam pengelolaan aset dan bentuk transaksi. REUTERS/Benoit Tessier
Perbesar
Tesla menjadi perusahaan otomotif pertama yang membeli Bitcoin. Tidak hanya membeli sebagai aset, perusahaan mobil listrik tersebut juga akan menerima transaksi berbentuk Bitcoin. Tesla beralasan langkah ini diambil agar lebih fleksibel dalam pengelolaan aset dan bentuk transaksi. REUTERS/Benoit Tessier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin, uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, terperosok hingga 14 persen ke level US$ 51.541 atau sekitar Rp 750,7 juta (asumsi kurs Rp 14.566 per dolar AS) pada hari Ahad, 18 April 2021. Padahal sepanjang pekan sebelumnya harga aset koin digital itu melonjak hingga mendekati US$ 65.000 atau sekitar Rp 947 jutaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam perdagangan sebelumnya, Bitcoin turun 10 persen menjadi US$ 53.991, atau level terendah setelah sebelumnya pada Rabu lalu melonjak. Uang kripto lainnya, Ehtereum juga anjlok 10 persen ke angka US$ 2.101 atau sekitar Rp 30,6 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situs CoinmarketCap menunjukkan terjadinya aksi jual Bitcoin dikarenakan blackout di di areal tambang Bitcoin di Xinjiang, Cina. Hal ini yang dinilai sebagai salah satu pemicu penurunan harga.

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Bitcoin terpukul oleh kebijakan bank sentral Turki yang melarang jual beli cryptocurrency dan aset kripto. Ada juga sentimen dari laporan online yang menyebutkan bahwa penurunan itu terkait dengan kekhawatiran Departemen Keuangan AS akan menindak pencucian uang yang dilakukan melalui aset digital.

Kejatuhan juga dialami oleh Dogecoin setelah sebelumnya mencapai puncak tertinggi dalam setahun belakangan. Sejak awal 2021, nilai Dogecoin telah melonjak dari US$ 0,0046 (Rp 67) ke level US$ 0,3 atau menjadi Rp 4.369 pada hari Ahad kemarin. Sedangkan pada Jumat lalu, sempat menembus US$ 0,43 atau sekitar Rp 6.263. 

 

Compound Capital Advisors’ Charlie Bilello menyatakan meskipun banyak mata uang digital yang jeblok pada Ahad lalu, tapi masih ada 100 aset kripto yang bila dijumlahkan bernilai lebih dari US$ 1 miliar. Hal ini didorong oleh histeria para traders di media sosial dan bagaimana mereka melihat sisi fundamental dari tiap kripto yang berbeda.

REUTERS | THE GUARDIAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus