Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubenur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan alias masa pemerintahan Prabowo-Gibran berkisar pada rentang 4,8 hingga 5,6 persen. Hal ini, kata dia, dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pada 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menyebut patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen. Pertumbuhan ini disokong oleh konsumsi dan khususnya investasi bangunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dari berbagai hal itu, kami perkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita tahun ini bisa berkisar 4,7 sampai 5,5 persen," kata Perry saat Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan pada Rabu, 5 Juni 2024.
Untuk proyeksi ke depan, kata dia, perlu upaya khususnya dari sisi fiskal. BI juga akan mendukung dari sisis insentif likuiditas guna mendorong investasi, khususnya manufaktur.
"Tahun depan kami perkirakan bisa naik 4,8 sampai 5,6 persen didukung peningkatan permintaan domestik, khususnya konsumsi dan investasi. Tentu saja nanti kebijakan fiskal tahun depan akan berpengaruh seberapa jauh pertumbuhan kita antara kisaran 4,8 sampai dengan 5,6 persen," tuturnya.
Kebijakan tersebut, kata dia, baik mengenai defisitnya maupun pilihan-pilihan alokasi anggaran. "Jadi, untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan kami perkirakan adalah 4,8 sampai 5,6 persen."
Ia menyinggung pertumbuhan ekonomi global yang stagnan. Tak hanya itu, negara-negara mitra dagang utama RI juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Misalnya seperti Amerika Serikat (AS) dari tahun ini 2,5 menjadi 1,9 persen pada 2025. Lalu Cina juga melambat dari 4,7 ke 4,1 persen.
"Jepang agak lebih baik, tapi yang menjadi suatu harapan adalah 6,6 persen dari India. Intinya apa? Kondisi pertumbuhan ekonomi global ini tentu saja akan berpengaruh pada sumber-sumber pertumbuhan dari ekspor yang memerlukan kerja keras supaya bisa menjadi pendukung pertumbuhan," kata dia.