Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bos BSI Buka Suara soal Kondisi Likuiditas Usai Muhammadiyah Tarik Dananya dari Bank BUMN Tersebut

Dirut BSI, Hery Gunardi, blak-blakan bicara soal kondisi perusahaan usai ramai pemberitaan penarikan dana Muhammadiyah dari bank pelat merah tersebut.

16 Juni 2024 | 07.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI, Hery Gunardi, blak-blakan bicara soal kondisi perusahaan usai ramai pemberitaan penarikan dana Muhammadiyah dari bank pelat merah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Likuiditas kita ample, ya, cukup solid. Solid,” kata Hery saat dijumpai media usai konferensi pers “BSI International Expo” di Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Senin lalu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae juga telah memastikan bahwa BSI saat ini masih sangat likuid. Dengan begitu, otoritas bisa memastikan tidak ada isu yang perlu dikhawatirkan terkait dengan masalah penarikan dana Muhammadiyah.

Dari sisi normatif, menurut Dian, penarikan dana dari bank sebetulnya peristiwa yang biasa terjadi selama bank memenuhi kecukupan dana apabila pihak ketiga sewaktu-waktu ingin menarik dananya.

Perihal hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali untuk menyampaikan komunikasi yang lebih baik kepada publik.

Ia pun berharap, isu penarikan dana Muhammadiyah dari BSI dapat diselesaikan oleh pihak terkait dengan segera sehingga tidak banyak menimbulkan spekulasi yang tidak perlu di masyarakat.

Penarikan dana Muhammadiyah dari bank syarian tersebut berangkat dari keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mengalihkan dananya setelah konsolidasi keuangan pada 26 Mei 2024 di Yogyakarta. Hal ini terungkap melalui sebuah memo dari Muhammadiyah bernomor 320/I.0/A/2024 mengenai konsolidasi dana.

Memo tersebut ditujukan kepada Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah, hingga pimpinan Badan Usaha Milik Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

"Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di BSI dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain yang selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah," demikian tertulis dalam memo tersebut. 

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas,  menyebutkan porsi penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak di BSI, sementara penempatan dana di bank-bank syariah lain masih sedikit. Hal itu secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk).

Muhammadiyah, menurut Anwar, memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Oleh sebab itu, organisasi Islam itu terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus