Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bos SCI Sebut Logistik Nasional Harus Tangguh untuk Capai Indonesia Emas 2045

Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi menjelaskan untuk mewujudkan integrasi ekonomi domestik, konektivitas global menuju Indonesia Emas 2024, dibutuhkan sistem logistik nasional yang tangguh.

18 September 2023 | 16.29 WIB

Ilustrasi Pelabuhan dan Peti Kemas. Getty Images
Perbesar
Ilustrasi Pelabuhan dan Peti Kemas. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi menjelaskan untuk mewujudkan integrasi ekonomi domestik, konektivitas global menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan sistem logistik nasional yang tangguh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Setijadi, upaya membangun sistem logistik yang tangguh harus dilakukan berdasarkan pemetaan pasokan dan permintaan secara end-to-end.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengembangan sistem logistik yang tangguh, kata Setijadi, tidak hanya untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong kemunculan pusat-pusat pertumbuhan baru. Dengan paradigma ship promotes the trade, pengembangan sistem logistik yang tangguh dapat diarahkan.

“Untuk mendorong pertumbuhan, baik secara nasional maupun spasial (wilayah),” ujar Setijadi lewat keterangam tertulis pada Senin, 18 September 2023.

Dia menyinggung pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang mengatakan Visi Indonesia Emas 2045 harus dicapai dengan lompatan besar. Salah satunya dengan transformasi ekonomi untuk membawa Indonesia keluar dari middle income trap dan melompat maju. 

Ekonomi Indonesia juga diharapkan tumbuh rata-rata 6-7 persen pada 2045 dengan salah satu arah dalam transformasi ekonomi untuk Indonesia Emas adalah integrasi ekonomi domestik dan global. Hasil kajian Bappenas menunjukkan biaya logistik nasional (domestik) sebesar 14,1 persen dan biaya logistik ekspor sebesar 8,98 persen terhadap harga barang. Sasaran biaya logistik tahun 2045 sebesar 9,0 persen terhadap PDB.

Selanjutnya: “Peningkatan pertumbuhan dan pemerataan...."

“Peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kontribusi ekonomi antar wilayah dapat didorong dengan peningkatan konektivitas melalui pengembangan sistem transportasi multimoda secara terintegrasi, baik transportasi laut maupun bagian daratnya,” tutur Setijadi.

Setijadi juga mengungkap penjelasan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yang mengatakan Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 mengalami penurunan menjadi peringkat 61. Dari 8 komoditas pokok yang diperdagangkan, disparitas harga berkisar sekitar 1,5 hingga 4,5 kali lipat. 

Sementara, utilisasi pelabuhan di kawasan timur Indonesia rata-rata kurang dari 50 persen akibat sarana-prasarana dan standar fasilitas pendukungnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan II 2023 misalnya, distribusi Produk Domestik Bruto (PDB) masih didominasi wilayah Jawa (57,27 persen) dan Sumatera (21,94 persen). Diikuti Kalimantan (8,32 persen), Sulawesi (7,13 persen), Bali & Nusa Tenggara (2,77 persen), serta Maluku & Papua (2,57persen).

“Pengembangan sistem logistik yang tangguh harus dilakukan secara sinergis, baik antar kementerian dan lembaga. Maupun antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta melibatkan para pelaku usaha,” ucap dia.

Selain itu, SCI juga kembali menyampaikan tiga rekomendasi perbaikan dan pengembangan sistem logistik Indonesia, yaitu revisi Perpres Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional, pembentukan Undang-Undang Logistik, dan pembentukan lembaga permanen bidang logistik.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus