Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

BPDPKS Klaim Telah Salurkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Rp 8,5 Triliun hingga 2023

Salah satu masalah utama adalah kesenjangan finansial antara distribusi dana penanaman kembali dan fase produksi sawit.

3 November 2023 | 17.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Nusa Dua - Direktur Eksekutif Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS Eddy Abdurrachman mengklaim Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dana sebesar Rp 8,5 triliun telah didistribusikan ke lebih dari 306 ribu hektar lahan dan memberikan manfaat kepada lebih dari 134 ribu petani kecil,” ujar Eddy dalam acara IPOC 2023 di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun tujuan utama program ini adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kecil, sambil memanfaatkan sekitar 2 juta hektar lahan perkebunan yang potensial. Menurutnya, program PSR tidak boleh diabaikan. “Tanpa program ini, produktivitas perkebunan kelapa sawit diproyeksikan akan menurun secara serius,” kata dia.

Selain itu, produksi CPO (Crude Palm Oil) diperkirakan hanya mencapai sekitar 44 juta metrik ton pada 2025 mendatang. “Ini menekankan peran penting program ini dalam menjaga keberlanjutan industri tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut, Eddy menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam realisasi program peremajaan sawit rakyat. Salah satu masalah utama adalah kesenjangan finansial antara distribusi dana penanaman kembali dan fase produksi. “Ini yang membuat petani kecil enggan berpartisipasi,” kata dia. 

Tantangan lainnya termasuk perlunya revitalisasi infrastruktur, fluktuasi biaya pupuk dan pestisida, kelangkaan bibit legitim, hingga kurangnya pengetahuan dalam praktik pertanian yang baik. “Masalah waktu pengiriman dan komitmen juga menghambat kesuksesan program,” tutur dia.

Untuk mengatasi tantangan dan mempercepat program, menurut dia, beberapa strategi dan inovasi telah diperkenalkan. Langkah-langkah ini termasuk memperluas pasar terkait, meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, mengintegrasikan program dengan inisiatif terkait lainnya, memperbaiki infrastruktur, dan memperkuat proses verifikasi. 

“Semua langkah ini bertujuan untuk menyederhanakan dan mempercepat proses penanaman kembali,” ucapnya. 

Selain Program PSR, pemerintah telah melaksanakan inisiatif pendukung seperti Program Bantuan Sarana dan Prasarana Pertanian, dengan dana lebih dari Rp129 miliar yang dialokasikan untuk memastikan kelangsungan upaya penanaman kembali sawit oleh petani kecil.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus