Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan bencana yang melanda berbagai wilayah menurunkan angka kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asing, menjelang akhir tahun lalu. Salah satu indikatornya, kata dia, jumlah wisatawan asing yang berkunjung pada November sebanyak 1,15 juta atau turun 11,26 persen dibanding bulan sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski mengakui ada faktor low season atau musim sepi wisatawan lantaran belum memasuki masa liburan, Suhariyanto meyakini sejumlah bencana turut menjadi penyebab turunnya angka kunjungan. "Salah satu penyebabnya, orang khawatir akan bencana," kata dia di kantornya, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BPS mencatat angka kunjungan wisatawan asing pada November naik 8,16 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2017. Adapun sepanjang Januari hingga November, angka kunjungan wisatawan asing mencapai 14,39 juta orang atau setara dengan 84,7 persen dari total target 2018. Angka ini pun naik 11,63 persen dibanding periode yang sama pada 2017.
Wisatawan asal Malaysia mendominasi komposisi turis asing pada November. Angka kunjungan turis asal negeri jiran itu mencapai 186.422 orang atau 16,23 persen dari total kunjungan wisatawan asing. Posisi kedua ditempati wisatawan asal Singapura sebanyak 153.988 kunjungan dengan persentase 13,41 persen, dan berikutnya adalah Timor Leste dengan 142.050 kunjungan atau 12,37 persen. Namun angka kunjungan wisatawan Cina menurun bila dibandingkan dengan November tahun lalu, dari 148.306 orang menjadi 124.616 kunjungan.
Suhariyanto mengatakan berbagai bencana, seperti meletusnya Gunung Agung di Bali, gempa bumi di Lombok, hingga tsunami di Palu dan Banten, tak kalah andilnya dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan asing. "Bencana memang tidak bisa dihindarkan," ujarnya. Untuk menggenjot kunjungan turis pasca-bencana, Suhariyanto mendorong pemerintah untuk segera membenahi kawasan yang terkena dampak bencana, seperti yang telah dilakukan di Lombok.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata memproyeksikan bahwa target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2018 tidak bakal tercapai. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2018 diproyeksikan sekitar 16,2 juta wisman atau 95 persen dari target 17 juta orang.
Kendati jumlah tersebut meleset dari yang ditargetkan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan perolehan devisa bisa melampaui target. "Meskipun target wisman meleset, perolehan devisa pariwisata tahun ini mencapai US$ 17,6 miliar atau di atas target," kata dia di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis tiga pekan lalu.
Berkebalikan dengan penurunan angka kunjungan wisatawan asing, Kementerian Perhubungan mencatat kenaikan jumlah warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri pada akhir tahun. Hingga 30 Desember 2018 ada 543.827 penumpang pesawat yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana Pramesti, mengatakan jumlah itu meningkat 8,17 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dari tujuh bandara internasional, total pesawat dengan rute internasional sebanyak 3.073 penerbangan. Angka itu meningkat 3,05 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 2.982 penerbangan.
CAESAR AKBAR | RITA NARISWARI | KARTIKA ANGGRAENI | FERY FIRMANSYAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo