Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Budi Karya: Bandara Tebelian Dukung Industri Perkebunan, Pertambangan dan Wisata

Kemenhub membangun Bandara Tebelian, Kalimantan Barat, dengan anggaran Rp 580 miliar.

8 Desember 2021 | 12.29 WIB

Bandara Tebelian Sintang. Dok.Kemenhub
Perbesar
Bandara Tebelian Sintang. Dok.Kemenhub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), akan menjadi infrastruktur penting untuk menunjang industri perkebunan, pertambangan, dan pariwisata di Sintang dan juga daerah sekitarnya seperti Kabupaten Sekadau, Senggau, dan Melawi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sudah dibangun dari tahun 2011, tapi kita intensifkan tahun lalu. Dan bandara ini sangat penting untuk mendukung industri perkebunan, pertambangan, dan pariwisata, di Sintang, Sekadau, Senggau, Melawi,” kata Budi Karya saat peresmian bandara tersebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu, sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bandara Tebelian, menurut Budi, ke depannya dapat dikembangkan agar memiliki landasan pacu sepanjang 2.200 meter, dari saat ini yang sepanjang 1.820 meter.“Saat ini untuk (pesawat) ATR dan apabila kita bisa memperpanjang (landasan pacu) maka bisa didarati pesawat narrow-body 737,” kata dia.

Kemenhub membangun Bandara Tebelian, kata Budi Karya, dengan anggaran Rp 580 miliar. Sedangkan, penyediaan lahan untuk bandara seluas 153 hektare disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang.

Bandara ini menjadi infrastruktur konektivitas udara di Kalbar, yang merupakan salah satu provinsi terdepan dan berbatasan dengan Malaysia. Bandara Tebelian juga dibangun untuk menggantikan Bandara Susilo yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi.

Jokowi mengharapkan Bandara Tebelian akan mampu melayani peningkatan kebutuhan transportasi udara bagi masyarakat dan melayani arus pergerakan orang yang semakin ramai. Presiden menyebut bandara tersebut dapat melayani 75 ribu penumpang per tahun.

Menurut Jokowi, pada era kompetisi antarnegara yang semakin sengit, Indonesia harus bergerak dengan lebih cepat. Karena itu kelancaran konektivitas adalah kunci.

"Dan kita harus mampu membuat konektivitas antarprovinsi, antardaerah, antarkabupaten semakin mudah dan lancar, terjangkau oleh masyarakat sehingga sentra-sentra ekonomi yang baru akan tumbuh semakin banyak di berbagai daerah," kata Jokowi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus