Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Budi Karya Sumadi: Kereta Otonom Tanpa Rel jadi Ikon Transportasi di IKN

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau kereta otonom tanpa rel bisa beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

4 Agustus 2024 | 17.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau kereta otonom tanpa rel bisa beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Sehingga, moda transportasi ini bisa berfungsi sebagai feeder dan menjadi bagian dari mobilitas di area Sumbu Barat, Sumbu Timur, dan sejumlah tempat lain saat perayaan HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus.

"Setelah itu, (ART) diharapkan menjadi ikon transportasi di IKN," ujar Budi dalam keterangan video yang diunggah melalui Instagram resmi @budikaryas, dikutip Tempo pada Ahad, 4 Agustus 2024.

Budi Karya menuturkan, ART memiliki kelebihan dibanding moda transportasi lain. Salah satunya, yaitu dapat beroperasi tanpa rel. "Hanya pakai marka jalan," ujar dia.

Ia juga menyampaikan, Indonesia mendapat kesempatan free trial dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) selama Agustus hingga Desember 2024. Selanjutnya, kata Budi Karya, penggunaan ART di IKN akan dilakukan dengan skema pembelian layanan.

Adapun rencananya, ART di IKN akan diuji coba pada Senin, 5 Agustus 2024.  Budi Karya telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap tiga gerbong kereta otonom tanpa rel yang tiba di pelabuhan peti kemas Kariangau Kota Balikpapan sejak 27 Juli 2024.

Kereta otonom tanpa rel itu memiliki tiga gerbong, yakni gerbong depan, tengah dan gerbong belakang, yang memuat sebanyak 200 penumpang dengan muatan untuk masing-masing gerbong 75 penumpang. 

Budi Karya pernah menyebut kereta otonom sebagai lompatan teknologi baru dalam dunia transportasi di Indonesia. Moda ini beroperasi dengan baterai dan dipandu dengan marka jalan yang dilengkapi sensor. Kendaraan ini digadang-gadang ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan energi fosil.

Akan tetapi, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meragukan klaim ramah lingkungan yang disematkan pada sepur tanpa rel iitu. Manajer Kampanye Tata Ruang dan Infrastruktur Walhi, Dwi Sawung, mengatakan kereta itu tetap menghasilkan emisi karbon.

Dia juga mengkritisi  perencanaan kereta otonom IKN karena, menurut dia,  tidak matang. Menurut Sawung, pemerintah belum menjelaskan jenis konsumen yang disasar oleh proyek sepur tanpa rel tersebut. Transportasi itu kemungkinan untuk mobilitas pegawai dan akses pemukiman dan perkantoran. Namun, bisa saja untuk kebutuhan lain. "Kalau belum jelas, tidak bisa diklaim lebih rendah emisinya," tutur Sawung kepada Tempo, Selasa, 30 Juli 2024.

Pilihan editor: Kementerian ESDM Gratiskan Konversi Motor Listrik untuk Warga Jabodetabek, Ada Kuota 500 Unit

Hatta Muarabagja dan Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus