Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kinerja ekspor mobil tidak bisa diprediksi.
Volume ekspor mobil utuh dan terurai meningkat drastis.
Industri otomotif menyerap tenaga kerja tak langsung sebanyak 1,5 juta orang.
JAKARTA - Kinerja ekspor mobil, baik dalam bentuk utuh maupun terurai, meningkat pada paruh pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan ekspor mobil utuh mencapai 146.985 unit pada semester I tahun ini; atau naik 39,7 persen dari semester I 2020 yang sebanyak 105.229 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, total ekspor mobil dalam bentuk terurai mencapai 52.816 unit; atau naik 135,2 persen dari 22.457 unit pada periode yang sama tahun lalu.
“Kinerja ekspor otomotif sebetulnya tak bisa diprediksi, karena bergantung pada situasi negara tujuan ekspor dan kebijakan prinsipal otomotif,” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang merupakan agen pemegang merek Toyota, berhasil mencatatkan ekspor terbesar di Indonesia. Total mobil utuh yang diekspor Toyota Manufacturing mencapai 31.506 unit sepanjang semester I tahun ini. Angka itu naik 8,5 persen dari penjualan tahun lalu yang hanya 29.042 unit. Ekspor mobil terurai pun naik 65,3 persen menjadi 34.490 unit dari sebelumnya 16.910 unit.
Adapun Honda Prospect Motor berhasil membukukan ekspor sebanyak 3.750 unit pada semester I 2020 dari yang sebelumnya hanya 2.400 unit atau naik 56,3 persen. Khusus pada Juni lalu, ekspor mobil utuh Honda tercatat sebanyak 780 unit.
Direktur Pemasaran dan Penjualan Honda Prospect, Yusak Billy, berujar Honda mengekspor mobil utuh Honda Brio ke Filipina dan Vietnam. "Ekspor mobil Honda Prospect menuju dua negara tersebut masih berjalan sesuai dengan rencana," ujar Billy.
Ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk jadi di Pelabuhan Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Ia pun memastikan target ekspor mobil utuh Honda masih sama dengan target yang ditetapkan pada awal tahun ini. Menurut Billy, tingkat produksi saat ini masih sejalan dengan permintaan dari negara importir. "Untuk ekspor, kami mengikuti semua permintaan dari importir yang sejalan dengan pertumbuhan tiap-tiap negara."
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menuturkan bahwa Astra Daihatsu tetap berproduksi di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, bahkan apabila diperpanjang hingga akhir Juli mendatang. Menurut dia, produksi mobil tetap berjalan lantaran Daihatsu merupakan produsen mobil yang berorientasi ekspor.
Daihatsu, dia menambahkan, mengekspor mobil utuh pada Januari-Juni 2021 sebanyak 58.990 unit. Angka ini naik 60,6 persen dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 36.722 unit. "Astra Daihatsu Motor tetap beroperasi karena kami mengekspor kendaraan ke 75 negara," katanya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengatakan, ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih serta komponen otomotif pada periode Januari-April 2021 tercatat sebesar Rp 29,88 triliun. Sebanyak Rp 18,63 triliun di antaranya, dia mengimbuhkan, merupakan ekspor kendaraan utuh ke lebih dari 80 negara.
Agus menyatakan, saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang beroperasi di Indonesia dengan nilai investasi Rp 71,35 triliun serta memiliki kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Investasi itu diklaim telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri.
LARISSA HUDA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo