Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bukan Mobil Listrik, Kemenhub Sebut Esemka Tidak Dapat Insentif

Kemenhub memastikan tidak memberikan insentif pada mobil Esemka Bima maupun Esemka Garuda karena bukan mobil listrik.

10 September 2019 | 14.49 WIB

Deretan mobil Esemka di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Tempo/Dinda Leo Listy
Perbesar
Deretan mobil Esemka di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Tempo/Dinda Leo Listy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani memastikan bahwa Kemenhub tidak memberikan insentif apapun kepada mobil produksi lokal, Esemka. Karena, mobil Esemka Bima dan Esemka Garuda yang telah diluncurkan dan diproduksi massal itu merupakan mobil berbahan bakar minyak biasa, bukan mobil listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ahmad Yani juga mengatakan, mobil Esemka tetap akan terkena aturan ganjil genap. "Esemka mobil biasa, kalau masuk ganjil genap ya kena," kata dia saat ditanya apakah Kemenhub ada insentif untuk mobil Esemka di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa, 10 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Esemka sebelumnya telah mengumumkan akan memproduksi massal mobil untuk jenis pikap tipe Bima 1.2 dan 1.3. Harga off the road (belum terkena pajak) mobil itu ditaksir Rp 95 juta, sedangkan harga on the road (termasuk pajak) berkisar Rp 105 juta per unit.

Adapun untuk mobil jenis SUV Garuda 1, Esemka belum mengumumkan harga dan peluncurannya. Namun, mobil penumpang dengan kapasitas banyak berjenis SUV diperkirakan akan di bawah Rp 300 juta per unit dan akan lebih murah dari mobil SUV merek-merek Jepang ataupun Eropa.

Pada Jumat pekan lalu, PT Esemka meluncurkan mobil pikap Esemka Bima 1,2L dan 1,3L bersamaan dengan peresmian pabrik perakitannya. Peresmian pabrik Esemka dan peluncuran mobil anak bangsa itu dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Mobil Esemka adalah merek dan prinsipal Indonesia. Ini adalah merek kita sendiri yang sejak sekitar 10 tahun lalu (dikerjakan) oleh para teknisi, oleh anak-anak SMK, inisiator yang dulu saya kenal ada di sini semuanya," kata Jokowi dalam pidato sambutannya kala itu.

Salah seorang pemegang saham PT Solo Manufaktur Kreasi, produsen mobil Esemka, Hendropriyono mengungkapkan bahwa mobil ini diracik oleh putra dalam negeri. Tak ada sedikitpun, kemudahan dari pemerintah dan diperlakukan setara dengan produsen otomotif lainnya.

"Esemka diperlakukan sama dengan merek mobil lain. Tidak ada fasilitas apapun dari pemerintah, seperti halnya program Mobnas Timor dulu," kata mantan Kepala Badan Intelejen Negara itu dalam acara peresmian.

Adapun Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta berbagai kalangan untuk tidak langsung meremehkan mobil Esemka dan menjelek-jelekkan kendaraan tersebut hanya karena sebagai pemain baru ataupun hanya karena produk lokal. Sebagai warga negara yang baik, menurut dia, seharusnya seluruh warga Indonesia seharusnya justru bangga dengan mobil produk lokal Tanah Air. Apalagi, mobil Esemka merupakan buatan anak negeri di mana pekerja pabriknya pun orang Indonesia semua.

"Jangan diragukan lah. Esemka ini karya anak bangsa," ujar Enggartiasto ketika ditemui di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers' Meeting/AEM) di Bangkok, Thailand, Senin malam, 9 September 2019.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA 

Simak video perakitan mobil Esemka di Boyolali:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus