Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom hari ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). "RUPS Telkom siang ini," kata Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo kepada Tempo di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hingga pukul 15.30 WIB, RUPS masih berlangsung. Tapi setelah RUPS ini, Telkom akan menggelar konferensi pers dengan media menggunakan aplikasi CloudX.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini adalah aplikasi buatan anak bangsa dari Telkom dan anak usaha mereka, Telkomsel. Aplikasi ini bisa diunggah di Google Play Store dan App Store. CloudX menyediakan layanan pertemuan online layaknya Zoom, yang banyak dikenal masyarakat.
Aplikasi ini punya cerita sendiri. CloudX sebenarnya sudah diluncurkan sejak Desember 2019. "Solusi komunikasi yang lengkap dan mudah dioperasikan, dapat mendukung korporasi dalam menjalankan operasional yang lebih fleksibel," kata Senior Vice President Enterprise Telkomsel, Dharma Simorangkit, ddikutip dari Antara, 22 Desember 2019.
Akan tetapi, pilihan masyarakat masih tertuju pada aplikasi Zoom. Zoom adalah aplikasi yang berasal dari San Jose, California, Amerika. Aplikasi ini didirikan sejak 2011. Di masa WFH Covid-19, aplikasi ini pun kian populer dan makin banyak digunakan untuk berbagai pertemuan, termasuk untuk konferensi pers kementerian.
Sampai hari ini pun, sejumlah lembaga negara tetap menggunakan Zoom. Contohnya konferensi pers Badan Pemerika Keuangan (BPK) pada pagi hari ini.
Pada 20 Mei 2020, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin pun mengungkapkan kekecewaannya pada Telkom. Penyebabnya, Telkom terlambat membuat aplikasi telekonferensi sendiri.
Padahal, Telkom telah diminta menyiapkan aplikasi itu sejak November 2019. “Masa hanya Cisco yang bikin, tapi krisis terjadi mereka (Telkom) belum siap aplikasinya, akibatnya aplikasi Zoom yang dipakai seluruh orang,” kata Budi dalam acara Steel Industry Roundtable Online yang diadakan lewat Zoom pada Rabu, 20 Mei 2020.
Memang, kata Budi, kinerja Telkom masih bagus di tengah Covid-19 ini. Sebab, semua orang melakukan work from home (WFH). Sehingga, permintaan terhadap telekomunikasi meningkat.
Dengan pemakaian Zoom pun, Telkom menuai keuntungan dan tambahan pendapatan. Sebab, penggunaan Zoom juga membutuhkan fasilitas telekomunikasi. “Apakah saya bangga? Tidak,” kata Budi.
Sebab, kata Budi, Telkom jangan hanya menyediakan infrastruktur telekomunikasi semata. Budi ingin Telkom bergeser dan bisa membuat aplikasi, seperti Zoom, yang terlambat mereka bikin tersebut.
FAJAR PEBRIANTO