Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Bank BCA Digital menargetkan jumlah nasabah pada 2023 sebanyak 2 juta nasabah.
Bank Jago bekerja sama dengan PT BFI Finance Tbk untuk menyalurkan pinjaman.
PT Bank Fama International Tbk berubah nama menjadi Superbank.
JAKARTA — Bank digital terus berlomba meningkatkan kinerjanya pada tahun ini. Akuisisi nasabah menjadi fokus utama untuk menggenjot pendapatan dan laba. PT Bank BCA Digital (Blu), misalnya, menargetkan jumlah nasabah pada 2023 sebanyak 2 juta nasabah, melonjak dari 2022 yang sebanyak 1,1 juta nasabah.
Head of Digital Business BCA Digital, Edwin Tirta, menuturkan perusahaan akan meningkatkan jumlah nasabah aktif untuk memaksimalkan layanan transaksi Blu. “Pada tahun lalu, kami berfokus menghimpun dana, sedangkan tahun ini mulai berfokus ke bisnis kredit dengan merilis produk untuk segmen retail,” ujarnya, kemarin.
Pada tahun ini, ia menyebutkan, jumlah dana pihak ketiga (DPK) BCA Digital ditargetkan mencapai Rp 11 triliun, naik dari perolehan pada akhir 2022 sebesar Rp 6,8 triliun. Adapun penyaluran kredit diharapkan mencapai Rp 3,2 triliun. “Dengan demikian, kami optimistis pada tahun ini perusahaan akan mulai mencetak keuntungan.”
Strategi menggenjot kinerja intermediasi juga direncanakan oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mengincar penyaluran kredit melalui skema joint financing ataupun chanelling dengan sejumlah mitra yang telah terafiliasi. Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, berujar perusahaannya bekerja sama dengan PT BFI Finance Tbk dengan skema pembiayaan bersama untuk menyalurkan pinjaman kepada masyarakat.
"Keunggulan Bank Jago dalam kerja sama pembiayaan adalah portofolio dana murah, yaitu tabungan dan giro (current account saving account/CASA) yang cukup besar, sehingga mendorong biaya dana menjadi lebih rendah,” ujar Kharim. Per September 2022, rasio CASA atau dana murah terhadap total DPK Bank Jago mencapai 71 persen, dengan biaya dana di kisaran 2 persen. Makin besar CASA, makin positif dampaknya terhadap kinerja bank.
Selain dengan BFI Finance, Bank Jago akan memperdalam kolaborasi pembiayaan dengan GoTo Financial, anak usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). “Kami ingin menjadi bank berbasis teknologi yang tertanam di berbagai ekosistem terbaik. Jadi, bukan hanya satu atau dua ekosistem, tapi juga berbagai ekosistem,” ucap Kharim.
Saat ini Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang terdiri atas startup digital, perusahaan pembiayaan multiguna, hingga institusi keuangan digital lainnya. Ke depan, perusahaan berencana meluncurkan penyaluran pembiayaan langsung melalui aplikasi kepada nasabah segmen retail.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo