Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Di zaman modern dengan semakin meningkatnya pemahaman emansipasi, wanita bisa menempati posisi teratas di institusi, perusahaan, atau tempat kerja. Hanya saja, tak sedikit wanita yang harus berhadapan dengan seksisme di lingkungan kerja untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bila Anda termasuk yang mengalaminya, berikut hal-hal yang dapat dilakukan sebagai wanita untuk menangkis stereotip gender di dunia kerja, dilansir dari Cosmopolitan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tegas
Meski pemimpin rapat adalah wanita, para peserta lain yang terdiri dari laki-laki justru sering mengabaikan dan memilih untuk mendiskusikan ide dengan sesama pria. Apabila mengalami ini, bersikap tegas dan beritahu peserta tersebut untuk tidak mengabaikan Anda. Mungkin Anda akan dinilai kasar atau blak-blakan tetapi Anda juga akan dinilai tegas dan lebih dihargai.
Perkenalkan diri
Mulai penjelasan ide pada rapat kantor dengan menekankan siapa Anda sebenarnya. “Sebagai satu-satunya perempuan di ruangan ini...” adalah cara yang baik untuk menegaskan Anda juga berhak berada tempat yang sama dengan laki-laki dan membuat mereka menghargai Anda.
Punya peran ganda
Untuk menghindari penilaian kesan berhati dingin dan kasar terhadap pria, Anda harus menegaskan dua peran, sebagai perempuan dan pekerja profesional. Ketika mengkritik seseorang di kantor, mulailah dengan kalimat, "Sebagai manusia, saya mengerti perasaan Anda. Tetapi sebagai atasan, saya harus memastikan pekerjaan selesai dengan tepat dan benar."
Bangun ikatan sosial dengan rekan kerja
Pastikan rekan kerja tahu Anda menghargai kerja keras mereka. Tanda terima kasih sederhana seperti secangkir kopi atau sekotak cokelat akan menegaskan otoritas Anda dengan cara halus. Dengan begitu, mereka akan lebih memandang Anda sebagai pemimpin dan lebih mempercayai Anda.
Latih serangan balik
Untuk membalas orang-orang yang meremehkan dengan stereotip gender, latihlah tanggapan-tanggapan yang dapat menyerang balik mereka. Contohnya, Hillary Clinton yang pernah mencalonkan diri jadi presiden Amerika Serikat berhasil menutup mulut orang-orang yang menyebutnya jarang tersenyum dengan jawaban yang menyerang balik. “Itu memang yang seharusnya dilakukan oleh orang yang menganggap posisi presiden itu serius,” kata Clinton pada kampanyenya.
Cari pendukung
Apabila ada rekan kerja pria yang menyadari Anda kerap menjadi korban stereotip gender ketika rapat, lawan mereka dengan rekan tersebut sebagai tameng. Beri tahu ide-ide kepada rekan itu sehingga ia akan menyampaikannya tanpa menghilangkan nama Anda sebagai pemilik ide tersebut.
Foto 
