Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tempo mencetak laba Rp 3,99 miliar pada 2021 setelah merugi Rp 50,73 miliar
Tempo memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba bersih.
Rencana IPO Info Media Digital masih wait and see.
JAKARTA - PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) membalik keadaan dari rugi menjadi untung pada tahun lalu. Perseroan mencetak laba Rp 3,99 miliar pada 2021 setelah merugi Rp 50,73 miliar pada tahun sebelumnya.
Secara umum, pendapatan perseroan pada 2021 turun Rp 2,5 miliar dibanding pada 2020 menjadi Rp 189,1 miliar. "Namun, seiring dengan itu, kombinasi program dan kebijakan efisiensi yang secara disiplin dikendalikan secara terukur berhasil menurunkan beban usaha Rp 34,4 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan Tempo Inti Media, Y. Tomi Aryanto, kemarin.
Di samping itu, terdapat penurunan biaya administrasi dan umum Rp 18,8 miliar yang terdiri atas penurunan beban gaji sebesar Rp 4,7 miliar, beban kantor Rp 10,1 miliar, imbalan pasca-kerja Rp 2,4 miliar, dan beban peralatan Rp 1,6 miliar.
Ada pula kenaikan pendapatan operasi lain sebesar Rp 0,1 miliar dan penurunan beban operasi lain Rp 11,9 miliar. Dengan demikian, laba sebelum pajak penghasilan korporasi naik Rp 53,3 miliar dibanding pada tahun sebelumnya.
Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan kemarin, Tempo memutuskan tidak membagikan dividen dari perolehan laba bersih sebesar Rp 4,73 miliar dalam neraca perhitungan laba-rugi 2021.
Direktur Utama Tempo Inti Media, Arif Zulkifli, menyatakan perseroan mengusulkan untuk menyisihkan Rp 100 juta dari total laba bersih 2021 sebagai cadangan. "Perseroan mengusulkan untuk tidak membagikan dividen laba," ujarnya usai RUPS. Arif menyebutkan penyisihan Rp 100 juta dari laba bersih Tempo untuk cadangan seperti yang dimaksudkan dalam Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.
Suasana pemaparan publik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Tempo Inti Media Tbk di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, 17 Mei 2022. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Tomi, pengalaman bertahan melalui masa pandemi dan mengatasi tekanan yang berat telah mengajarkan banyak hal bagi perusahaan untuk lebih siap menghadapi tantangan lain pada masa mendatang. Tantangan itu meliputi perubahan lanskap bisnis dan industri media serta persaingan yang kian kompetitif.
Sepanjang 2021, Tempo Media Group juga melalui fase baru setelah berduka lantaran kehilangan Toriq Hadad selaku direktur utama. Adapun hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Tempo pada Juni 2021 menunjuk Arif Zulkifli sebagai pemimpin perusahaan. Arif duduk di kursi pimpinan Tempo bersama Meiky Sofyansyah, Sebastian Kinaatmaja, dan Budi Setyarso sebagai direktur.
Praktik kerja dari rumah (WFH), yang dua tahun terakhir dijalankan perseroan untuk menekan penularan Covid-19, pada 2022 dilanjutkan dengan penerapan kerja dari mana saja (work from anywhere/WFA). Sistem itu mengkombinasikan bekerja di rumah, di kantor, atau di mana pun.
Sistem kerja dari mana saja dikelola dengan memastikan tetap terjaganya produktivitas dan tak ada tawar-menawar dalam penerapan standar kualitas jurnalistik khas Tempo. Kolaborasi dalam menggarap setiap peluang pengembangan juga dibangun dengan membuka pintu bagi mitra-mitra baru yang lebih luas.
Menurut Tomi, majalah Tempo terus mengembangkan liputan investigasi yang bekerja sama dengan lembaga dan media massa internasional. Kemudian Koran Tempo sebagai media harian telah menjadi pelapis di lini bisnis berikutnya dengan menjalankan konsep daily magazine. Adapun Tempo.co terus mengembangkan diri tak hanya dengan mengandalkan berita berbasis teks, tapi juga video, audio, dan platform multimedia lainnya.
Tempo Data Sains tengah merintis kolaborasi untuk memaksimalkan penggunaan data arsip foto dan teks hasil liputan majalah Tempo sejak 1971. Cucu usaha Tempo Inti Media, PT Info Media Digital, bekerja sama dengan perusahaan berbasis di Singapura telah mengembangkan konten berbayar di kanal Indonesiana. Untuk audiens muda, Rombak Media, yang sejak awal dibangun bersama dua mitra utama lain, juga menunjukkan kinerja yang sangat menggembirakan. Salah satu produknya adalah kanal edukasi Kok Bisa? di YouTube yang kini telah memiliki 3,55 juta subscriber. Beberapa videonya ditonton sampai belasan juta kali.
Pelbagai upaya menguatkan lini bisnis digital diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan valuasi PT Info Media Digital agar makin meyakinkan hingga tiba saatnya perusahaan melakukan penawaran saham perdana (IPO). Rencana ini sudah disiapkan sejak dua tahun lalu.
Menurut Tomi, prinsip wait and see akan dilakukan dengan mengamati dinamika pasar, terutama proses IPO yang telah dan akan dijalankan perusahaan sejenis. Dengan semangat kolaborasi pula, perseroan bersama sejumlah tokoh berinisiatif membuka perguruan tinggi vokasi Politeknik Tempo melalui Yayasan Rumah Edukasi Tempo.
Perguruan tinggi ini memiliki tiga program studi yang sesuai dengan kompetensi Tempo, yakni desain, produksi media, dan manajemen marketing, dengan lulusan yang bergelar sarjana vokasi. Untuk menopang kegiatan non-akademik politeknik tersebut, perseroan kemudian membentuk PT Edukasi Digital Indonesia. “Inisiatif ini kami lakukan sekaligus sebagai usaha ikut mencerdaskan bangsa, yang merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Tomi.
EKA YUDHA SAPUTRA
Baca: Industri Perbankan Menuju Pemulihan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo