Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Andre Soelistyo menyampaikan permohonan maaf kepada karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Jumat pekan lalu. Melalui sebuah surat, ia mengaku menyesal tak memberi tahu kabar tersebut jauh-jauh hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya meminta maaf karena tidak dapat menyampaikan keputusan ini lebih awal," tuturnya, dikutip dari salinan surat yang diterima Tempo pada Jumat, Jumat, 18 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Andre, pemangkasan jumlah karyawan adalah keputusan yang sangat sulit dan kompleks. Sehingga ia memerlukan waktu untuk memastikan segala sesuatu direncanakan dengan matang, agar karyawan yang terdampak mendapat perlakuan terbaik.
Ia mengatakan selama 18 bulan Tokopedia dan Gojek bersatu menjadi GoTo, perusahaan telah melewati banyak tantangan dan menerobos banyak hambatan. Salah satu momen paling membanggakan sekaligus paling rumit, menurutnya, adalah pada saat perusahaan memutuskan IPO di tengah-tengah pandemi global.
"Saya yakin, teman-teman ingat kita memberi nama project IPO ini “Project Merdeka”, karena Will dan saya ingin menekankan bahwa ini adalah tahap awal dari perjalanan kita untuk membuat perusahaan menjadi benar-benar mandiri secara finansial," ucapnya.
Kala itu, keputusan untuk IPO diharapkan dapat membuat perusahaan tidak lagi bergantung pada modal eksternal untuk beroperasi. Namun pada beberapa tahun terakhir, dunia menghadapi berbagai guncangan.
Inflasi mengganggu daya beli konsumen. Naiknya harga bahan bakar dan energi juga turut meningkatkan harga barang dan jasa. Ketidakpastian geopolitis itu menimbulkan keraguan dan membuat iklim investasi dan bisnis keseluruhan menjadi tak menentu. Semua itu terjadi ketika pandemi global masih belum sepenuhnya berakhir.
"Ketidakpastian ini masih akan bertahan beberapa waktu ke depan, dan kita tidak bisa berbuat banyak untuk mengubahnya," ucap Andre.
Selanjutnya: Kemajuan GoTo Belum Cukup Membayar Beban Perusahaan ...
Karena itu, ia menilai GoTo perlu beradaptasi untuk maju dengan cara berfokus pada hal yang bisa dikendalikan. Menurut dia, perusahaan harus mengelola beban operasional dan memastikan bisnis terus agile untuk mencapai tujuan.
Terlebih, tuturnya, laporan kinerja GoTo beberapa kuartal terakhir sudah mencatatkan banyak kemajuan. Selain itu, tim manajemen dan dirinya juga sepakat untuk mengembalikan sebagian gaji mereka untuk mendukung langkah penghematan tersebut.
"Namun sayangnya, semua ini belum cukup. Untuk mencapai kemerdekaan finansial dengan lebih cepat, ada harga mahal yang harus dibayar," kata dia.
GoTo dinilai perlu berubah secara drastis, termasuk menyesuaikan fokus bisnis dan cara kerjanya. Karena itu, perseroan memutuskan merumahkan 1.200 karyawan. Ia mengatakan efisiensi itu memiliki dua prinsip penting. Pertama, meningkatkan prioritas pada produk dan bisnis inti. Kedua, mengidentifikasi bagaimana perusahaan dapat membuat organisasi dan cara kerja yang lebih efisien.
Ia berjanji akan memberikan kompensasi pada karyawan yang terkena PHK sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di tiap negara GoTo beroperasi. Selain itu, ia juga meyakinkan akan memberikan dukungan finansial tambahan, dukungan well-being yang mencakup konseling psikologis, karir, dan keuangan selama enam bulan ke depan. Ditambah dukungan transisi karir, seperti memberikan laptop, pelatihan karir, dan pendaftaran ke dalam Direktori Alumni.
"Saya sangat berharap kita dapat membangun perusahaan yang memberi ruang bagi kita semua. Setiap saat yang kita lalui bersama, segala ide dan semangat yang kita rasakan, sangat berharga bagi saya. Karena itu dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf," tuturnya.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini