Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

CEO GoTo Minta Maaf Tak Dapat Sampaikan Keputusan PHK Lebih Awal

CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Andre Soelistyo menyampaikan permohonan maaf kepada karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

21 November 2022 | 14.00 WIB

Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat 28 Mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat 28 Mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Andre Soelistyo menyampaikan permohonan maaf kepada karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Jumat pekan lalu. Melalui sebuah surat, ia mengaku menyesal tak memberi tahu kabar tersebut jauh-jauh hari.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya meminta maaf karena tidak dapat menyampaikan keputusan ini lebih awal," tuturnya, dikutip dari salinan surat yang diterima Tempo pada Jumat, Jumat, 18 November 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Andre, pemangkasan jumlah karyawan adalah keputusan yang sangat sulit dan kompleks. Sehingga ia memerlukan waktu untuk memastikan segala sesuatu direncanakan dengan matang, agar karyawan yang terdampak mendapat perlakuan terbaik. 

Ia mengatakan selama 18 bulan Tokopedia dan Gojek bersatu menjadi GoTo, perusahaan telah melewati banyak tantangan dan menerobos banyak hambatan. Salah satu momen paling membanggakan sekaligus paling rumit, menurutnya, adalah pada saat perusahaan memutuskan IPO di tengah-tengah pandemi global. 

"Saya yakin, teman-teman ingat kita memberi nama project IPO ini “Project Merdeka”, karena Will dan saya ingin menekankan bahwa ini adalah tahap awal dari perjalanan kita untuk membuat perusahaan menjadi benar-benar mandiri secara finansial," ucapnya. 

Kala itu, keputusan untuk IPO diharapkan dapat membuat perusahaan tidak lagi bergantung pada modal eksternal untuk beroperasi. Namun pada beberapa tahun terakhir, dunia menghadapi berbagai guncangan.

Inflasi mengganggu daya beli konsumen. Naiknya harga bahan bakar dan energi juga turut meningkatkan harga barang dan jasa. Ketidakpastian geopolitis itu menimbulkan keraguan dan membuat iklim investasi dan bisnis keseluruhan menjadi tak menentu. Semua itu terjadi ketika pandemi global masih belum sepenuhnya berakhir. 

"Ketidakpastian ini masih akan bertahan beberapa waktu ke depan, dan kita tidak bisa berbuat banyak untuk mengubahnya," ucap Andre. 

Selanjutnya: Kemajuan GoTo Belum Cukup Membayar Beban Perusahaan ... 

Karena itu, ia menilai GoTo perlu beradaptasi untuk maju dengan cara berfokus pada hal yang bisa dikendalikan. Menurut dia, perusahaan harus mengelola beban operasional dan memastikan bisnis terus agile untuk mencapai tujuan.

Terlebih, tuturnya, laporan kinerja GoTo beberapa kuartal terakhir sudah mencatatkan banyak kemajuan. Selain itu, tim manajemen dan dirinya juga sepakat untuk mengembalikan sebagian gaji mereka untuk mendukung langkah penghematan tersebut.

"Namun sayangnya, semua ini belum cukup. Untuk mencapai kemerdekaan finansial dengan lebih cepat, ada harga mahal yang harus dibayar," kata dia.

GoTo dinilai perlu berubah secara drastis, termasuk menyesuaikan fokus bisnis dan cara kerjanya. Karena itu, perseroan memutuskan merumahkan 1.200 karyawan. Ia mengatakan efisiensi itu memiliki dua prinsip penting. Pertama, meningkatkan prioritas pada produk dan bisnis inti. Kedua, mengidentifikasi bagaimana perusahaan dapat membuat organisasi dan cara kerja yang lebih efisien. 

Ia berjanji akan memberikan kompensasi pada karyawan yang terkena PHK sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di tiap negara GoTo beroperasi. Selain itu, ia juga meyakinkan akan memberikan dukungan finansial tambahan, dukungan well-being yang mencakup konseling psikologis, karir, dan keuangan selama enam bulan ke depan. Ditambah dukungan transisi karir, seperti memberikan laptop, pelatihan karir, dan pendaftaran ke dalam Direktori Alumni.

"Saya sangat berharap kita dapat membangun perusahaan yang memberi ruang bagi kita semua. Setiap saat yang kita lalui bersama, segala ide dan semangat yang kita rasakan, sangat berharga bagi saya. Karena itu dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf," tuturnya. 

RIANI SANUSI PUTRI 

Baca: Kisah Karyawan Tokopedia Lolos dari PHK: Bolak-balik Cek Email, Bingung Anggota Tim Berkurang Drastis

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus