Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Efek Cuaca Panas

Sebagian besar sentra pangan Indonesia dilanda musim kemarau. Cuaca panas berisiko menekan produksi pangan.

8 Mei 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian besar wilayah di Tanah Air memasuki kemarau mulai Mei hingga Agustus 2024. Dalam sepekan belakangan, gelombang panas melanda Asia Tenggara hingga menembus rekor baru. Di Thailand, misalnya, suhu maksimum mencapai 52 derajat Celsius. Namun cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai kenaikan suhu udara berisiko menekan produksi pangan. Krisis iklim mempengaruhi musim tanam dan musim panen sehingga berdampak menurunkan produktivitas pertanian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus