Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Destinasi Wisata Halal

Pemodal asing masih mencermati situasi.

24 Mei 2019 | 00.00 WIB

Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Perbesar
Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA - Pasar modal kembali menggeliat setelah beberapa hari terakhir dihantam sentimen politik domestik. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup meningkat 1,57 persen ke level 6.032,70. Volume perdagangan saham yang ditransaksikan pun naik menjadi 412.799 kali dengan nilai mencapai Rp 8,4 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Adapun secara total sebanyak 294 saham mengalami kenaikan, 135 saham menurun, dan 116 saham stagnan. Sejumlah saham yang berkontribusi signifikan mendorong kenaikan indeks itu di antaranya adalah PT Bank Central Asia (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). "Perbaikan kinerja IHSG ini disebabkan situasi keamanan yang sudah kondusif lagi, sehingga pergerakan investasi portofolio kembali normal," ujar ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski indeks kembali rebound, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mencatat aksi jual bersih investor asing (net foreign sell) senilai Rp 546,19 miliar. "Hal ini menunjukkan kemungkinan besar perbaikan indeks banyak ditopang oleh kepercayaan investor domestik, sedangkan investor asing masih mencermati situasi," kata Bhima.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada penutupan pasar spot menunjukkan penguatan sebesar 0,38 persen dibanding pada hari sebelumnya, yaitu bertengger di posisi Rp 14.465 per dolar AS. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan faktor utama pendorong penguatan kurs tersebut adalah kontribusi para eksportir yang banyak menjual devisa hasil ekspornya, sehingga mendorong permintaan rupiah.

Capaian ini menjadi angin segar setelah sehari sebelumnya kurs sempat menembus level Rp 14.500 per dolar AS. "Kalau pelemahan sebelumnya karena merespons berlanjutnya ketegangan AS dan Cina dan global, dan di domestik merespons apa yang terjadi di dalam negeri," ujar Perry.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai aksi kericuhan yang terjadi pada 22 Mei tak banyak berdampak signifikan terhadap pasar keuangan dalam negeri. Pasalnya, investor telah mengantisipasi adanya aksi ini selepas pengumuman hasil rekapitulasi pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Seluruh investor pelaku ekonomi sebenarnya sudah memahami pengumuman KPU, dan mereka sudah mengantisipasi sehingga tidak ada element of surprise," kata dia.

Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam, menambahkan, selain keyakinan investor yang kembali muncul setelah aksi massa mereda, terdapat faktor lain yang mendorong penguatan indeks dan nilai tukar rupiah. Faktor itu bersumber pada harga surat berharga negara (SBN) dan saham yang hampir dua pekan ini mengalami penurunan. "Harganya menjadi sangat murah, sehingga menjadi sinyal time to buy bagi investor, dan mereka mulai mengoleksi kembali saham-saham yang sudah jatuh terlalu dalam," ujar dia. "Jadi, ada kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau profit taking."

Walaupun kinerja indeks dan rupiah telah membaik, Piter memprediksi kondisi penguatan ini hanya bersifat sementara. Sebab, persoalan global masih mengintai, begitu pula dengan persoalan melebarnya defisit neraca perdagangan hingga defisit neraca transaksi berjalan (CAD). "Ini masih akan menjadi ancaman terhadap IHSG dan rupiah," kata dia.

CAESAR AKBAR | GHOIDA RAHMAH

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus