Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut posisi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah global berada pada posisi membanggakan. Mengacu pada The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, Indonesia berada pada peringkat ke-4 dari 73 negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pencapaian ini telah mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2018 lalu yang menempati peringkat ke-10," kata Airlangga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 13 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keterangan ini disampaikan Airlangga usia pertemuan dengan para pimpinan pondok pesantren. Termasuk, para lora dan gus yang tergabung dalam aspirasi lora dan gus (asparagus) yang diwakili K.H. Agus Solachul Aam Wahib Wahab (Gus Aam),
Adapun The State of the Global Islamic Economy Report merupakan laporan yang mendefinisikan dan memberikan pandangan menyeluruh tentang ekonomi Islam serta potensi masa depannyA. Tujuannya untuk memfasilitasi investasi dan pertumbuhan industri.
Menurut Airlangga, Ini adalah barometer tahunan kesehatan dan perkembangan industri ekonomi Islam di seluruh dunia. Laporan tahunan tersebut bekerja sama dengan jaringan media dunia Thomson Reuters.
Selanjutnya, Airlangga menyebut aset keuangan syariah Indonesia tercatat sebesar US$ 99,2 miliar pada 2019. Jumlah ini setara 3,44 persen dari total aset keuangan syariah global.
Sejalan dengan itu, kata Airlangga, sektor halal di ekonomi syariah juga mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan perekonomian nasional semasa Covid-19. Pada 2020, pertumbuhan Halal Value Chain (HVC) hanya mengalami kontraksi sebesar minus 1,72 persen lebih rendah dibandingkan kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar minus 2,07 persen.
FAJAR PEBRIANTO