Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Diluncurkan Jokowi, Ini 4 Fokus Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia

Presiden Jokowi resmi meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta.

14 Mei 2019 | 19.01 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla (tengah) menghadiri buka puasa bersama pimpinan lembaga tinggi negara di Rumah Dinas Ketua MRR Kawasan Widya Chandra Jakarta, Jumat 10 Mei 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla (tengah) menghadiri buka puasa bersama pimpinan lembaga tinggi negara di Rumah Dinas Ketua MRR Kawasan Widya Chandra Jakarta, Jumat 10 Mei 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019. Kepala Bappenas bambang Brodjonegoro mengatakan rencana itu diluncurkan untuk menjawab tantangan sekaligus menyusun peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Begini Profil Jalan Tol Pandaan - Malang yang Diresmikan Jokowi

"Saya harap MEKSI 2019-2024 ini dapat dijadikan rujukan bersama dalam mengembangkan ekonomi syariah Indonesia, yang kemudian dapat diturunkan menjadi program kerja implementatif pemerintah," ujar Bambang saat membacakan laporan sebelum meluncurkan laporan itu.

Menurut Bambang ada empat langkah dan strategi utama pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah Indonesia yang tercantum dalam masterplan itu. Pertama, penguatan halal value chain dengan fokus pada sektor yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi. "Kami akan memperkuat nilai tambah pada sektor-sektor, misalnya makanan minuman, tourism, fashion, media dan rekreasi, serta farmasi dan kosmetik," kata bambang.

BACA JUGA: Jokowi: 5 Tahun ke Depan Saya Sudah Tidak Ada Beban 

Strategi kedua adalah penguatan sektor keuangan syariah. Bambang mengatakan penguatan itu bisa dilakukan dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam Masterplan Keuangan Syariah Indonesia sebelumnya dan disempurnakan ke dalam rencana induk ini. Dalam masterplan ini, keuangan syariah ke depannya akan lebih berorientasi kepada sektor perbankan retail.

Ketiga, penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM sebagai penggerak utama halal value chain atau rantai nilai halal. Bambang mengatakan akan strategi ini bisa mendorong agar tidak hanya pemain besar yang menjadi pemain global. Dengan demikian akan semakin banyak pemain yang bisa terlibat.

Keempat, penguatan di bidang ekonomi digital. Utamanya, ujar Bambang, perdagangan, misalnya e-commerce dan market place, serta keuangan, yakni teknologi finansial. Sehingga sektor tersebut diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya. "Jadi akan diperbanyak halal goods dan services yang masuk e-commerce platform. Kami akan bekerjasama dengan beberapa e-commerce."

Untuk menjalankan empat strategi tersebut, Bambang berujar MEKSI 2019-2024 telah menjabarkan beberapa strategi dasar yang harus dilakukan. Strategi itu antara lain peningkatan kesadaran publik, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, penguatan kapasitas riset dan pengembangan (R&D), serta penguatan fatwa, regulasi dan tata kelola.

Dengan demikian, Bambang berharap Indonesia bisa meningkatkan posisi perekonomian syariah Indonesia di kancah internasional. "Kalau lihat laporan, Indonesia baru berada di posisi 10. Padahal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan ekonomi terbesar ke-16, harusnya Indonesia bisa memiliki peran yang lebih besar dalam keuangan syariah global, juga pariwisata, dan fesyen," ujar Bambang.

Baca berita tentang Jokowi lainnya di Tempo.co

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus