Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dorongan Investasi ke Proyek Destinasi Wisata

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif gencar menawarkan berbagai proyek pengembangan pariwisata kepada investor asing. Penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia pada akhir 2022 akan menaikkan nilai jual destinasi wisata Indonesia.

17 September 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • KTT G20 pada akhir 2022 di Indonesia akan menarik minat investor asing.

  • Investor asal Singapura menjadi investor asing dengan nilai investasi terbesar di sektor pariwisata.

  • Investasi paling banyak mengalir ke bisnis akomodasi wisata.

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan semakin gencar menawarkan berbagai proyek pengembangan pariwisata kepada investor asing pada tahun depan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kunjungan 6.500 delegasi negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke Indonesia pada akhir 2022 berpeluang mengundang minat investor asing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“(KTT G20) berpotensi meningkatkan kerja sama dan membuka peluang investasi dari berbagai sektor,” ucap Sandiaga kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia sebelumnya menjelaskan tentang tugas Kementerian Pariwisata mempersiapkan kegiatan tambahan bagi delegasi G20. Kementerian Pariwisata memegang 3 dari 11 kelompok kerja yang dibentuk pemerintah untuk kegiatan tambahan. Salah satu kelompok kerja tersebut adalah Tourism Working Group untuk pembahasan tren dan kendala industri pelancongan.

“Kami juga menyiapkan paket wisata tematik untuk kebutuhan pre dan post tour G20.”

Setelah menghadiri Global Tourism Forum Leader Summit Asia pada 15-16 September lalu, Sandiaga mulai menjajakan 18 destinasi wisata unggulan Indonesia. Selain sepuluh destinasi utama yang sudah mencakup lima daerah superprioritas, pemerintah menawarkan penanaman modal untuk revitalisasi Bali. Peluang investasi itu pun diarahkan ke tujuh obyek prioritas baru bidang wisata dan ekonomi kreatif, seperti Raja Ampat di Papua, Tanjung Gunung di Bangka Belitung, atau resor Cikidang di Jawa Barat.

Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata, Hengky Manurung, memastikan klasifikasi obyek wisata prioritas disaring berdasarkan kesiapan pengelolanya. “Destinasi di 34 provinsi tetap prioritas, tapi dipetakan dari yang paling potensial,” katanya, kemarin

Merujuk pada data Kementerian Pariwisata, penanaman modal asing (PMA) ke sektor pelesir Indonesia sepanjang 2020 mencapai US$ 616,1 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun. Singapura menjadi penyumbang modal terbesar, mencapai Rp 5,48 triliun, diikuti Hong Kong dan Australia. Bali mendapat sasaran PMA pariwisata terbesar, yakni Rp 2,8 triliun. Kepulauan Riau di peringkat kedua dengan Rp 1,6 triliun dan disusul DKI Jakarta yang menyerap Rp 1,2 triliun.

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) ke bisnis wisata pada 2020 malah lebih tinggi, mencapai US$ 1,536 miliar atau sekitar Rp 22,1 triliun. Jakarta menjadi penerima modal domestik terbanyak, yaitu sebesar Rp 4,83 triliun. “Paling banyak mengalir ke subsektor akomodasi, tapi proyek kawasan khusus wisata juga diminati investor,” ujar Hengky. Ia mencontohkan, proyek revitalisasi Dusun Bambu di Bandung yang baru dikucuri dana Rp 80 miliar dari perusahaan domestik.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bekerja di Politeknik Pariwisata Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, 27 Mei 2021. ANTARA/Fikri Yusuf

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan sudah ada US$ 7,99 miliar atau sekitar Rp 113,9 triliun dana PMA yang terealisasi hingga triwulan II 2021. Dari jumlah itu, terdapat US$ 112 juta atau sekitar Rp 1,59 triliun yang diinvestasikan ke bidang hotel dan restoran. Adapun realisasi PMDN pada periode yang sama mencapai Rp 106,2 triliun. 

Hengky menjamin iklim investasi kian kondusif karena gencarnya stimulus fiskal dari pemerintah. Misalnya, kata dia, kebijakan tax allowance yang mengkompensasi kerugian pelaku usaha bidang tertentu hingga 10 tahun. Kemudahan ini bisa didapat pengusaha subsektor wisata di 10 destinasi pariwisata prioritas.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun berniat mengembangkan wisata medis. Peluang kolaborasi sektor medis dan pelesir dianggap menjanjikan. "Pengeluaran di bidang kesehatan mencapai US$ 337 per kapita pada 2018," ujarnya, Rabu lalu.

Stimulus Investasi Sektor Pelesir

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan, Wan Rudi, para penyedia akomodasi di area resor Teluk Lagoi sangat menantikan pemodal baru. Di sana terdapat 10 hotel dan tujuh proyek hotel baru yang bisa dikucuri modal. Selain itu, masih ada enam hotel vakum yang masih bisa dioperasikan kembali. “Diharapkan pada 2023 bisa ada tambahan 2.000 kamar baru,” ujarnya.

Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan pada kuartal II 2021 nilai investasi asing ke sektor perhotelan dan restoran ada di posisi ke-17 dari total 23 sektor investasi. Namun prospeknya tetap cerah karena adanya pelonggaran aturan mobilitas. “Butuh waktu untuk pulih tapi nanti kontribusinya bisa mengalahkan industri penting lain, seperti kulit, tekstil, dan kertas percetakan.”

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus