Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Beras berpotensi mengalami penurunan kualitas hingga tak bisa dikonsumsi.
Gudang Bulog tidak bisa menyimpanan pangan dalam waktu lama karena minim sentuhan teknologi.
Kementerian Sosial bakal melibatkan Bulog dalam program bansos sembako.
JAKARTA - Anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat, Hermanto, mengatakan Perum Bulog harus lebih giat menyalurkan beras. Dia mengatakan fenomena penumpukan stok beras Bulog yang kebanyakan berasal dari penugasan pemerintah berpotensi jadi pemborosan duit negara. “Mubazir APBN jadinya,” kata Hermanto, kemarin. Apalagi, dalam dua tahun terakhir, stok itu di atas 1,4 juta ton.
Menurut dia, Komisi IV juga mendorong manajemen melakukan banyak inovasi penjualan beras. Pemerintah, kata dia, juga sudah tak bisa diharapkan lantaran adanya transisi program bantuan sosial bahan pokok yang semua dikuasai Bulog, yakni Rastra, menjadi bantuan pangan non-tunai. Pasar komersial, Hermanto menjelaskan, masih jadi pasar terbuka yang bisa dimasuki Bulog. Apalagi perusahaan pangan pelat merah ini punya modal bagus untuk bersaing karena memiliki jaringan yang luas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo