Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Efek Pelantikan Prabowo terhadap IHSG dan Rupiah

Pelantikan Presiden Prabowo mendorong kenaikan tipis IHSG. Sementara itu, rupiah berbalik melemah. Apa penyebabnya?

22 Oktober 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pada Senin sore, IHSG ditutup menguat 12,54 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.772,60. Penguatan terjadi di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

  • Namun rupiah ditutup melemah 22,5 poin di level Rp 15.503,5 per dolar AS.

  • Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan rupiah menjadi penanda memudarnya respons positif pasar terhadap pelantikan Presiden Prabowo Subianto.

INDEKS harga saham gabungan (IHSG) menguat tipis setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Ahad, 20 Oktober 2024. Pada Senin sore, IHSG ditutup menguat 12,54 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.772,60. Penguatan terjadi di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor tercatat menguat. Sektor keuangan naik paling tinggi, yaitu 1,63 persen, diikuti kenaikan sektor teknologi sebesar 1,01 persen dan sektor properti sebesar 0,79 persen.

Sedangkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat fluktuatif. Pada awal perdagangan Senin, 21 Oktober 2024, rupiah sempat menguat 20 poin atau 0,13 persen menjadi 15.461 per dolar AS dari sebelumnya 15.481 per dolar AS. Namun rupiah ditutup melemah 22,5 poin di level 15.503,5 per dolar AS.

Sejumlah analis berpandangan bahwa pasar cenderung merespons positif pergantian pemerintahan di Tanah Air. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan pergerakan positif IHSG dipengaruhi oleh faktor domestik dan eksternal.

 

Dari sisi domestik, Nafan berpandangan bahwa optimisme pasar dipicu oleh kelancaran proses pelantikan presiden dan wakil presiden serta pemilihan komposisi kabinet. Menurut dia, ini meningkatkan kepercayaan investor, yang berharap kabinet baru dapat menjaga stabilitas ekonomi Indonesia meskipun tantangan global masih banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan dari faktor eksternal, Nafan menilai sentimen global lebih positif dengan meredanya ketegangan geopolitik dan ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), akan mengurangi kebijakan moneter yang ketat (pelonggaran kebijakan moneter) pada masa depan, khususnya setelah pemilu AS.

Nafan memperkirakan hal-hal tersebut akan memperkuat likuiditas pasar global. Ditambah langkah-langkah stimulus di Cina, termasuk penurunan suku bunga, yang dianggap bisa memperkuat likuiditas pasar dan menjaga stabilitas ekonomi global.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan para pelaku pasar sudah memperhitungkan atau mengantisipasi efek pelantikan Prabowo sejak pekan lalu. IHSG pun menguat 3,18 persen sepanjang pekan lalu dan rupiah naik ke level 15.460 terhadap dolar AS. 

IHSG dan Rupiah Setelah Pelantikan Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pasar merespons cukup positif, terlebih dengan susunan kabinet yang beberapa posisi strategis menteri diisi oleh yang sesuai di bidangnya," ucap Oktavianus. 

Dia berujar, para investor sudah memperhitungkan harapan positif dari pelantikan dan menyusun strategi investasi berdasarkan ekspektasi tersebut. Dengan demikian, setelah pelantikan, pasar tidak bereaksi besar lagi karena efeknya sudah tecermin dalam pergerakan harga saham dan nilai tukar sebelumnya.

IHSG dan Rupiah Setelah Pelantikan Prabowo

 

Jika melihat secara historis, menurut Oktavianus, laju IHSG kerap menunjukkan tren penguatan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden. Misalnya, pada 2019, IHSG menguat lebih dari 2 persen dalam sepekan menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

Dalam empat hari menjelang pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014, pergerakan IHSG pun menguat 2,4 persen. Meski demikian, Oktavianus menuturkan ada sedikit perbedaan pergerakan IHSG menjelang pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004 yang cenderung stagnan di level 853,39.

IHSG dan Rupiah Setelah Pelantikan Prabowo



Analis saham dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, membeberkan, sebetulnya IHSG pada sehari setelah pelantikan presiden dan kabinet periode 2024-2029 cenderung bervariasi. Artinya, beberapa saham mengalami kenaikan, sedangkan yang lain turun sehingga menciptakan kondisi yang tidak stabil atau beragam di pasar saham. 

Merujuk pada data RTI pada penutupan perdagangan saham Senin, 21 Oktober 2024, sebanyak 303 saham bergerak di zona hijau dan 270 saham berada di zona merah. Sedangkan 228 saham lain stagnan. Tercatat jumlah transaksi mencapai Rp 10,53 triliun dengan volume 25,86 miliar saham.

"Pasar juga terlihat cuek atau dingin terhadap target pertumbuhan ekonomi 8 persen dari Prabowo," tutur Satrio. Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa pasar lebih memperhatikan faktor-faktor lain yang langsung mempengaruhi pergerakan saham daripada sekadar janji atau proyeksi ekonomi.

Adapun setelah seminggu menguat, Satrio menuturkan, IHSG terlihat bervariasi dengan pasar lebih cenderung melakukan aksi profit taking, yakni menjual saham untuk merealisasi keuntungan. Aksi ini biasanya terjadi setelah kenaikan pasar yang cukup signifikan, ketika investor mulai menarik keuntungan untuk mengurangi risiko atau mengamankan keuntungan mereka.

Meskipun IHSG sempat naik saat pelantikan Jokowi dan SBY, Satrio berpendapat biasanya pasar justru berbalik turun setelahnya. Menurut dia, ini menunjukkan bahwa pasar sering tidak langsung merespons positif terhadap harapan politik atau ekonomi setelah pemerintahan baru.  

Pegawai menghitung rupiah di penukaran mata uang asing di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan



Dengan demikian, walaupun ada optimisme terhadap kebijakan pemerintah baru atau target pertumbuhan ekonomi, faktor lain seperti tindakan aksi jual saham atau kondisi ekonomi global bisa lebih mempengaruhi pergerakan pasar secara signifikan.

Di sisi lain, pelemahan rupiah terlihat pada penutupan perdagangan Senin, 21 April 2024. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan ini menjadi penanda memudarnya respons positif pasar terhadap pelantikan Prabowo.

Menurut Ibrahim, jumlah kabinet yang terlalu gemuk membuat pasar merespons negatif. Terlebih ada nuansa balas budi dari nama-nama yang ditunjuk sebagai menteri dan wakil menteri di kabinet Prabowo. Padahal ia sempat memproyeksikan ada dampak positif terhadap pasar dari pidato perdana Prabowo. Sebab, dalam pidatonya, Prabowo banyak menyinggung soal masalah ekonomi. 

Kondisi ini serupa ketika pelantikan SBY pada 20 Oktober 2004, ketika rupiah melemah 0,09 persen menjadi 9.078 per dolar AS. Namun, berbeda dengan saat Jokowi dilantik pada 20 Oktober 2014, rupiah ditutup menguat 0,62 persen menjadi 12.030 per dolar AS. 

Nilai tukar rupiah juga merosot akibat faktor eksternal. Ibrahim melihat penguatan indeks dolar AS terjadi akibat meningkatnya peluang Donald Trump menjelang pemilihan presiden AS yang digelar dua pekan lagi. Hal itu terlihat dari sejumlah jajak pendapat yang menunjukkan Trump unggul tipis atas rivalnya, Kamala Harris.

Selain itu, Ibrahim berpendapat, ketegangan yang terus berlanjut antara Israel dan kelompok-kelompok seperti Hamas serta Hizbullah menjadi faktor yang mempengaruhi pasar global. Serangan Israel terhadap Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon meningkatkan ketidakpastian geopolitik, yang sering menyebabkan investor mengalihkan investasi mereka ke aset yang lebih aman, seperti dolar AS, sehingga mempengaruhi nilai tukar mata uang lain, termasuk rupiah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus