Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pembenahan data menjadi poin penting yang harus diperbaiki agar bantuan sosial tidak salah sasaran.
Rasio anggaran bantuan sosial Indonesia terhadap PDB hanya 0,55 persen, atau lebih rendah dibanding Malaysia.
Mensos sebut penyebab bansos salah sasaran adalah data yang tidak valid.
JAKARTA – Penyaluran bantuan sosial atau bansos yang belum efektif dinilai masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah. Pembenahan data menjadi poin penting yang harus diperbaiki untuk memastikan anggaran perlindungan sosial untuk menurunkan angka kemiskinan terealisasi dengan optimal.
“Ketika eror masih terjadi, tapi kemudian dihitung, tentu akan ada penurunan efektivitas dari penyalurannya. Sebab, ada yang seharusnya mendapat bansos tapi kenyataannya tidak,” kata ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, kepada Tempo, kemarin, 15 Juni 2023.
Menurut dia, segala eror yang selama ini masih ditemukan dalam penyaluran anggaran harus segera dibenahi. Dengan demikian, instrumen perlindungan sosial sebagai alat untuk memitigasi kemiskinan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Guna meningkatkan efektivitas dan dampak penerimaan bantuan sosial, Yusuf menyarankan pemerintah agar mengkaji ulang sistem penyaluran dan proporsi nominal bantuan sosial yang lebih adil serta terukur. Adapun selama ini anggaran bantuan sosial dibagi rata secara nominal kepada masing-masing penduduk yang membutuhkan di setiap daerah. “Padahal kita tahu bahwa tingkat perbedaan kedalaman dan keparahan kemiskinan antara satu daerah dan daerah lain itu berbeda,” ucap Yusuf.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo