Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Anggaran DPR, Eko Patrio, mengkritik rencana pemerintah membuka akses vaksin gratis atau vaksin berbayar untuk masyarakat pada 2022 di depan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyatakan saat ini capaian vaksin pemerintah untuk program vaksin gratis belum optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pertanyaannya, tingkat vaksin pada 24 Agustus saja baru 15,67 juta untuk dosis kedua. Ini masih didukung APBN Rp 57,84 triliun. Yang gratis aja masih tipis, apa lagi yang bayar,” ujar Eko Patrio dalam rapat Banggar bersama pemerintah, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eko mengapresiasi pemerintah telah memfokuskan anggaran untuk vaksin gratis dalam dana pemulihan ekonomi nasional atau PEN. Namun selama 2021, realisasi vaksinasi belum kunjung mencapai target untuk menjangkau 70 persen penduduk atau 189 juta orang.
Ia mengatakan sampai saat ini sebaran vaksinasi belum merata di seluruh daerah. Eko pun menilai vaksinasi hanya terpusat di Jabodetabek.
Untuk menggandeng masyarakat agar mau divaksin, pemerintah juga harus mendorong dengan aturan dokumen vaksinasi di berbagai lokasi fasilitas publik, seperti mal. Musababnya, banyak warga yang tidak mau divaksin.
“Masih pakai gimmick-gimmick terutama di mal-mal enggak boleh masuk. Tapi kalau di daerah ini justru mereka agak banyak yang tidak juga mau divaksin. Pertanyaannya, gimana vaksin bisa meluas dan adakah alokasi anggaran penyelenggaraan di daerah,” ujarnya.
Seumpama negara memutuskan untuk membuka akses vaksin berbayar, Eko meminta pemerintah segera mengkaji aturan dan mekanisme pelaksanaannya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Kalau pun bayar harus, seperti apa orangnya dan bagaimana menyikapinya,” katanya.
Pemerintah akan memberikan akses bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin booster atau vaksin penguat dosis ketiga dan vaksin secara mandiri tahun depan. “Untuk mereka yang akan melakukan boosting dan vaksinasi mandiri juga akan dibukakan ruangan untuk tahun depan,” ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya vaksin booster ramai dibicarakan setelah beberapa pihak mengaku akan memperoleh vaksin Covid-19 dosis ketiga. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, misalnya, telah mempertimbangkan untuk disuntik dosis ketiga pada akhir tahun.
Sri menjamin pemerintah tetap menganggarkan program vaksin gratis bagi masyarakat untuk mencapai target 70 persen penduduk meski akses vaksin mandiri segera dibuka. Dalam RAPBN 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 38,44 triliun untuk pengadaan vaksin.
Vaksinasi gratis diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai kelompok penerima vaksin. Adapun sesuai target pemerintah, sebanyak 189 juta penduduk akan menerima vaksin gratis dan 27 orang menerima vaksinasi mandiri.
Pemerintah juga mengalokasikan untuk dukungan vaksin pusat sebesar Rp 3 triliun. Secara keseluruhan pada 2022, pemerintah mengalokasikan dana Rp 77,05 triliun untuk penanganan kesehatan.