Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ekonom Core Beberkan Tantangan yang akan Dihadapi Sudaryono sebagai Wamentan Baru

Sudaryono, Wamentan baru, memiliki beberapa tantangan di sektor pertanian di masa tugasnya yang hanya tiga bulan.

20 Juli 2024 | 08.15 WIB

Sudaryono saat dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juli 2024.  Sudaryono akan menggantikan posisi Harvick Hasnul Qolbi yang sudah berada menjabat posisi itu sejak akhir 2020. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Sudaryono saat dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juli 2024. Sudaryono akan menggantikan posisi Harvick Hasnul Qolbi yang sudah berada menjabat posisi itu sejak akhir 2020. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melantik tiga wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu pejabat yang dikukuhkan adalah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian. Mantan asisten pribadi Prabowo tersebut mulai bekerja di kabinet di sisa akhir pemerintahan Jokowi yang tinggal menghitung bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi politikus Gerindra tersebut sebagai Wamentan. Terlebih jika transisi ini masih akan dilanjutkan ke depan.

Eliza mengatakan selama 10 tahun terakhir perkembangan sektor pertanian Indonesia belum signifikan. Ada beberapa indikator seperti masih kurangnya kesejahteraan petani dan masalah pangan. "Perlu pendekatan kebijakan baru dalam sektor pertanian,” kata dia saat dihubungi Jumat, 19 Juli 2024.

Tantangan yang harus dihadapi Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Pertanian yang baru adalah menaikkan kesejahteraan petani. Sebab penurunan kesejahteraan, menurut Eliza, saat ini sangat terlihat. Salah satu indikatornya, bertambahnya jumlah petani berlahan sempit atau kurang dari 0.5 hektare.  

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), petani lahan sempit pada 2023 bertambah 2,8 juta orang menjadi 16,89 juta.  Angka ini naik 18,54 persen dibandingkan 2013 yakni 14,25 juta. 

Selanjutnya: Selain itu, Eliza melanjutkan, Wamentan baru juga dihadapkan....

Selain itu, Eliza melanjutkan, Wakil Menteri Pertanian baru juga dihadapkan persoalan harga pangan. Hingga mendekati masa akhir pemerintahan Jokowi, harga pangan kurang terkendali sehingga daya beli masyarakat menurun. 

Hilirisasi sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan pun belum serius digarap. “Pemerintahan Jokowi cederung ke hilirisasi tambang,” kata dia.

Eliza mengatakan, ini memang tugas banyak pihak, tetapi yang bisa menerjemahkan visi pemerintah dalam bentuk program kerja hanya menteri dan wakilnya yang baru. Ia mengatakan posisi Kementerian Pertanian cukup strategis karena menjadi salah satu mesin penting penggerak perekonomian.

Sementara itu, sebagai Wamentan yang baru, Sudaryono mengemukakan kebijakan food estate hingga pompanisasi lahan pertanian menjadi fokus perhatiannya. Khususnya selama menjadi anggota kabinet Jokowi.

"Mungkin lebih detailnya saya kira bisa panjang, ada food estate, intensifikasi, kemudian ada pipanisasi, pompanisasi, peningkatan lahan dari lahan rawa, lahan pasang surut untuk menambah produktivitas pangan kita," kata Sudaryono usai dilantik di Istana Negara Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024 seperti dikutip dari Antara.

Sudaryono mengatakan, pertanian adalah sektor yang sangat penting untuk terus ditingkatkan selama tiga bulan masa jabatannya. Karena menyangkut ketahanan dan kedaulatan bangsa Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus