Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut perputaran uang dari event Piala Dunia U-17 di Indonesia bisa mencapai Rp 1,02 triliun. Sektor akomodasi, penyediaan makan dan minum, serta sektor transportasi, akan menjadi sektor yang paling diuntungkan.
Namun, kata Nailul, Rp 1,02 triliun itu baru dihitung dari tiga komponen, yakni biaya wisatawan mancanegara timnas luar; biaya pengeluaran penonton pertandingan; dan biaya penyelenggaraan pemerintah.
"Jika dihitung dari penciptaan wisatawan non-pertandingan, angkanya bisa lebih besar lagi," ujar Nailul kepada Tempo, Rabu, 28 Juni 2023.
Kendati begitu, menurut Nailul, dampak ekonomi dari Piala Dunia U-17 belum bisa menutup kerugian pasca batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Oleh karena itu, menurut Nailul, pemerintah mesti lekas mencari peluang agar bisa untung lebih banyak. Sebab, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 bukan sekadar urusan sepak bola, tapi sekaligus upaya mengenalkan pariwisata Indonesia ke kancah global.
"Sebelum event berlangsung, harus ada promosi wisata dan Piala Dunia U-17 secara bersamaan," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 untuk menggantikan Peru yang gagal memenuhi kesiapan infrastruktur. Adapun event olahraga ini bakal digelar 10 November hingga 2 Desember 2023.
Pilihan Editor: Harita Nickel Jajaki Opsi Ekspor Nikel Sulfat ke Korea dan Jepang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini