Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak pengusaha Uni Emirat Arab atau UAE mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Ahad, 26 Mei 2024. Erick mengajak Founder and Managing Director Emaar Properties, Mohamed Ali Rashed Alabbar pemilik gedung tertinggi dunia, Burj Khalifa dan Managing Director EMaar Properties Ahmad Thani Rashed Almatrooshi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kunjungan tersebut, mereka juga didampingi Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Mereka berkeliling di Istana Presiden dan Plaza Seremoni, yang termasuk kawasan inti pembangunan ibu kota baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kesempatan itu, Erick menyebut pembangunan IKN sebagai hal penting yang harus dilakukan. Ia mengatakan proyek ambisius ini membutuhkan kontribusi swasta. "Seperti yang diminta Bapak Presiden, percepatan pembangunan IKN harus terus didorong," kata Erick, Ahad, 26 Mei 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Menurut Erick, investasi dari luar berpotensi masuk ke Indonesia karena didukung pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi yang masuk itu kemudian mendorong adanya pembangunan. Ia memberi contoh masuknya CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk ke Indonesia dengan meluncurkan layanan internet Starlink.
"Dan yang penting tadi (kemarin) saya lihat bersama Pak Bambang, lapangan sepakbola (training centre) sudah jadi, artinya FIFA pun berinvestasi di sini jadi mudah-mudahan yang ini kita dorong terus," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Mohamed Ali Rashed Alabbar menyampaikan sinyal berminat investasi di IKN. Ia menilai desain dan konstruksi IKN dibuat berkualitas. "Saya harap semua proses ini berjalan sukses dan suatu hari nanti saya dapat berkontribusi dalam pembangunan yang mengagumkan ini," tutur Mohamed Alabbar.
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur, masih terus berlangsung. Pemerintah berencana menggelar upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia di IKN, Kalimantan Timur, pada Agustus mendatang. Upacara ini sekaligus menjadi upacara terakhir Presiden Jokowi sebelum digantikan presiden terpilih dalam Pilpres 2024.
Di sisi lain, proyek IKN juga disorot karena diduga memicu banjir di wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebagai contoh, banjir terjadi pada Jumat sore, 3 Mei 2024. Air mulai menggenangi wilayah tersebut pada pukul 14.25 WITA. Salah satu warga, Randi Randiansyah mengaku banjir sudah pernah terjadi di tempat tinggalnya sebelum ada proyek IKN. Namun, kata dia, tidak separah setelah ada proyek. "Dulu enggak sampai kayak begini, hujan berapa jam saja sudah naik airnya," kata Randi ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 5 Mei 2024. "Sebelum ada proyek IKN itu satu hari satu malam hujan, baru air naik," tambahnya.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengklaim proyek ibu kota baru tidak memicu banjir di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Ia mengatakan, banjir di Sepaku terjadi karena wilayah tersebut berada di dekat muara sungai.
Danis juga mengatakan, dari sisi lokasi, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tidak berada di atas Sepaku sehingga tidak mengalirkan banjir ke wilayah tersebut. "Saya bisa katakan (pembangunan IKN) nggak bikin banjir karena dari sisi lokasi bisa kita cek," kata Danis ketika ditemui di Kementerian PUPR, Jumat, 17 Mei 2024.
Pemerintah, kata Danis, juga berupaya membangun pengendali banjir di hulu Sungai Sepaku. Selain itu, membangun 15 embung untuk mengantisipasi luapan air. Ihwal banjir yang terjadi di Sepaku pada awal Mei lalu, Danis menduga itu terjadi karena sejumlah faktor. Misalnya, curah hujan yang tinggi. "Coba pakai data hidrologi. Karena tidak selalu banjir itu kaitannya dengan pembangunan IKN," tutur Danis.