Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir berharap vaksin asli Indonesia yang diberi nama Merah Putih dapat mulai diproduksi masal pada tahun 2022. Adapun vaksin tersebut saat ini sedang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman, Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Bio Farma dan beberapa Perguruan tinggi.
"Dari informasi yang didapatkan insya Allah kalau bisa uji klinis I sampai dengan III vaksin Merah Putih bisa berjalan pada tahun depan, sehingga pada tahun 2022 kita bisa mulai memproduksi vaksin Merah Putih," kata Erick dalam Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjajaran (UNPAD) secara virtual, Jumat, 11 November 2020.
Erick juga berharap proses penemuan vaksin Merah Putih alias vaksin buatan dalam negeri dapat dipercepat sehingga dapat turut memenuhi kebutuhan dosis vaksin di Tanah Air. Sehingga, dengan adanya vaksin Merah Putih agar Indonesia tidak bergantung pada vaksin yang diproduksi dari produsen luar negeri.
"Kita menyampaikan bahwa vaksin (Merah Putih) ini prioritas," ujar Erick.
Untuk rencana jangka pendek, Erick mengungkapkan, Indonesia telah mendapatkan komitmen dari Cina dan Uni Emirat Arab setidaknya 30 juta dosis vaksin pada akhir tahun 2020. Hal ini bisa terealisasi bila uji klinis telah rampung sepenuhnya.
Melalui kerja sama dengan Sinovac asal Cina, Erick menyebut Indonesia mendapatkan komitmen untuk memperoleh 20 juta dosis vaksin di akhir tahun. Kemudian 250 juta dosis vaksin menyusul di tahun 2021.
Adapun dengan G42, produsen vaksin itu menjanjikan akan mengirim 10 juta dosis vaksin akhir tahun ini, dan disusul 50 juta dosis tambahan pada kuartal I tahun depan.
Kendati demikian, Erick mengatakan total vaksin yang akan didapatkan dari produsen luar negeri tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan untuk seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, tiap orang setidaknya membutuhkan dua dosis vaksin.
"Tetapi sebagai catatan, dari total yang kita dapatkan dari 330 juta (dosis vaksin), ini bukan berarti sudah secure bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Rapat dengan Bos BUMN, Erick Thohir Ingatkan Soal Setoran Dividen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini