Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik via jalan tol pada masa mudik dan arus balik Lebaran 2019. Musababnya, tersambungnya Tol Trans Jawa akan membawa euforia bagi masyarakat.
Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Warga Minang Pulang Basamo Lewat Jalur Darat
"Ada kebahagiaan masyarakat pengalaman pertama mudik menggunakan jalan tol," ujar Kris di Menara Astra, Jakarta, Senin, 20 Mei 2019. Ia berujar masyarakat kemungkinan banyak yang mau mencoba jalan tol anyar yang sudah tersambung dari Merak hingga Surabaya.
Salah satu ruas Jalan Tol Astra yang menjadi titik kritis saat mudik adalah ruas jalan Tol Cikopo – Palimanan yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Ruas tersebut diperkirakan akan mencapai kepadatan tertinggi pada H-5 dan H+3 Lebaran. Astra memprediksi kepadatan di sana naik 12 persen dari tahun 2018 atau mencapai 1.733.895 pemudik.
Di samping tersambungnya Tol Trans Jawa, Kris juga melihat mahalnya tarif dari moda lain cenderung membuat orang memilih jalur darat untuk mudik tahun ini. Beberapa waktu belakangan isu mahalnya tarif pesawat memang menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. "Tapi penggerak utamanya sih konektivitas yang membuat orang mau mudik melalui jalur darat."
Vice President Lintas Marga Sedaya, operator Tol Cikopo - Palimanan, Firdaus Azis mengatakan area peristirahatan menjadi salah satu titik kritis di ruas Jalan Tol tersebut pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2019. Berkaca dari pengalaman mudik tahun sebelumnya, ia mengatakan lokasi tersebut kerap menjadi titik kemacetan. "Kendala kami di rest area," ujar Firdaus.
Untuk itu, Firdaus mengatakan perseroan telah menambah sejumlah layanan di area peristirahatan, antara lain renovasi toilet di rest area tipe B, penambahan 4 unit toilet khusus pengemudi, dan penambahan 26 unit khusus portable toilet permanen untuk wanita.
Baca juga: Mudik 2019, Antisipasi Macet Jadi Fokus Operasi Ketupat
Jika pada mudik Lebaran mendatang kemacetan panjang kembali terjadi di dekat area peristirahatan, Firdaus mengimbau pemudik untuk keluar tol dan mencari tempat makan atau musala untuk istirahat. Selain itu, pengemudi juga bisa juga mengisi BBM, top-up di minimarket atau menikmati kuliner di sekitar Cipali.
Setelah beristirahat di luar tol, baru lah pemudik bisa kembali lagi ke dalam tol. Kendati keluar masuk jalur bebas hambatan, ia memastikan tarif yang dikeluarkan pemudik tidak akan membengkak. "Tarif Cipali dihitung Rp 876 per kilometernya sehingga kalau ditotal biayanya sama dengan jika tidak keluar tol," ujar Firdaus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini