Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengklaim ada perusahaan Cina yang siap berkontribusi dalam program 3 juta rumah per tahun. Fahri menyatakan komitmen itu didapatkan usai melakukan kunjungan kerja ke negara tersebut pada November lalu.
“Jadi, ada satu perusahaan yang bisa membangun satu juta itu sendiri,” kata Fahri saat ditemui wartawan di Menara Mandiri II Jakarta, Senin, 9 Desember 2024. Namun, ia tidak membeberkan nama perusahaan tersebut.
Selain mendapat komitmen dari Cina, Fahri mengklaim ada perusahaan lain dari Timur Tengah yang bersedia memberi bantuan pembiayaan. “Rata-rata Qatar mau sejuta, Emirat (UAE) mau sejuta,” ujar Fahri.
Oleh karena itu, Fahri mengatakan pemerintah saat ini tengah membereskan urusan lahan, tanah, serta perizinan untuk mengeksekusi program 3 juta ruman. Selain itu, mengatur skema pembiayaan dan stimulus ekonominya.
“Sedang kami atur supaya uang-uang dari calon investor ini masuk ke dalam sistem,” kata politikus Partai Gelora ini.
Program 3 juta rumah per tahun merupakan program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Ia menjanjikan program ini sejak kampanye Pilpres 2024 lalu.
Setelah terpilih menjadi presiden, Prabowo kemudian memecah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi dua, yakni Kementerian Pekrerjaan Umum (PU) serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Kepala negara juga menunjuk Maruarar Sirait alias Ara sebagai Menteri Perumahan dan Kawasa Permukiman, serta Fahri Hamzah sebagai wakilnya.
Untuk merealisasikn program 3 juta rumah di tengah keterbatasan anggaran Kementerian PKP yang hanya Rp 5 triliun untuk tahun depan, Ara mengatakan ingin program ini digarap secara gotong royong. Salah satunya, dengan menggandeng pihak swasta. Ara telah mengganddeng PT Agung Sedayu Group dan PT Bumi Samboro Sukses dalam proyek pembangunan 250 unit rumah di Tangerang yang diresmikan awal pembangunannya pada awal November 2024 lalu.
Kendati menggandeng perusahaan swasta, Ara mengklaim tidak menawarkan atau memberikan imbal balik kepada pengusaha yang mau terlibat.
“Nggak ada menawarkan apa-apa karena mereka membangunnya, kalau tidak salah, di dekat atau di tempat mereka berusaha,” kata Ara ketika ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 3 Desember 2024. “Mereka mau menyumbang saja.”
Pilihan Editor: Semen Baturaja Yakin Permintaan di 2025 Tinggi karena Program Infrastruktur, 3 Juta Rumah dan Pembebasan BPHTB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini