Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Sepak Bola Dunia FIFA secara resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan tersebut diumumkan pada Rabu malam WIB, 30 Maret, melalui situs resmi mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” demikian pengumuman FIFA dalam laman resminya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuan ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan Gianni Infantino, selaku Presiden FIFA di Doha, Qatar. FIFA tidak spesifik menyebut alasan pembatalan. Salah satunya diduga karena adanya penolakan Timnas Israel ikut berlaga di Indonesia.
Keputusan FIFA tersebut membuat Indonesia terancam mengalami kerugian besar, baik secara materi dan non materi. Demi menyukseskan gelaran internasional ini, Indonesia setidaknya telah menggelontorkan dana bernilai triliunan rupiah.
Kerugian Indonesia berdasarkan anggaran dana
Untuk menyongsong gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, pemerintah dilaporkan akan menyiapkan dana sebesar Rp 600 miliar pada 2020 lalu. Anggota Komite Exco PSSI, Yoyok Sukawi mengungkapkan nantinya dana tersebut dibagi dua. Yakni Rp.400 miliar untuk persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20. Sementara Rp 200 miliar sisanya untuk persiapan Timnas Indonesia.
Pada Juni 2022, Menpora kala itu, Zainudin Amali meminta tambahan biaya sebesar Rp3 triliun. Lalu untuk renovasi stadion, Kementerian PUPR juga menyuntik dana sebesar Rp314 miliar. Jumlah tersebut masih ditambah Rp175 miliar pada bulan lalu. Bila suntikan dana tersebut direalisasikan untuk belanja modal penyelenggaraan Piala Dunia U-20, maka kerugian modal ditaksir mencapai Rp1,4 triliun.
Selanjutnya: Kerugian menurut Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, AHY
Kerugian Indonesia menurut taksiran Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno turut menaksir kerugian akibat batalnya Piala Dunia U-20 digelar Indonesia. Dia memperkirakan Indonesia merugi hingga Rp 3,7 triliun. “(Kerugian) dampaknya itu mencapai Rp 3,7 triliun, itu minimum, dan ini kerugian yang sangat besar,” kata Sandi melalui keterangan tertulis, Jumat 31 Maret 2023.
Nilai tersebut, menurut Sandiaga, merujuk pada pembiayaan mulai dari renovasi seluruh stadion venue Piala Dunia U-20 Indonesia senilai lebih dari Rp 500 miliar. Selain itu, proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan mencapai lebih dari 50 ribu orang. Kemudian, kerugian dari proyeksi pendapatan yang diperkirakan mencapai 2 juta orang pada setiap pertandingan.
Gubernur Jawa Barat akui rugi Rp 35,6 miliar
Dikutip dari Antara, Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengaku kecewa atas keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Pihaknya juga mengungkapkan Pemda Jawa Barat telah menggelontorkan puluhan miliar rupiah untuk menyongsong gelaran internasional itu.
“Mewakili perasaan seluruh masyarakat mengaku ada kekecewaan luar biasa atas kegagalan tersebut,” kata Ridwan, Kamis 30 April 2023.
Pemrov Jabar dilaporkan telah menggelontorkan Rp 35,6 miliar ke Kabupaten Bandung untuk peningkatan dan rehabilitasi sejumlah stadion. Pasalnya, ada empat lokasi yang disiapkan Pemda Jabar sebagai tempat latihan, yaitu Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Lapangan Sidolig, Lapangan Unpad, dan Lapangan IPDN Jatinangor.
AHY sebut rakyat yang merugi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY turut meyoroti kerugian materiil akibat anggaran yang sudah digelontorkan untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Mengingat gelarannya batal, AHY menyebut masyarakat juga mengalami kerugian.
“Ini kan semua sudah diperbaiki nih, sudah disiapkan, itu uang siapa? Uang negara, uang siapa itu? Uang rakyat. Jadi rugi lagi kita, udah berapa stadion Indonesia yang dipersolek supaya jadi, supaya pantas dan siap menjadi tuan rumah tadi,” kata dia.
Pilihan Editor: PSI Ungkap Renovasi Stadion untuk Piala Dunia U-20 Sudah Telan Anggaran Rp 175 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.