Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Geothermal Energy atau PGE melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran perdana saham kepada publik, Rabu, 1 Februari 2023. Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto alias AY menyebut pihaknya melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Optimistis dengan Cadangan Nikel RI, Pertamina Siap Penetrasi Kendaraan Listrik
Masa penawaran awal PGE dilakukan pada 1 Februari hingga 9 Februari 2023. “PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 (sepuluh miliar tiga ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 820 sampai Rp 945,” ujar AY dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.
AY berujar, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal dan pembayaran utang.
“PGE juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau 630.398.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk Program Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan,” ujar AY.
Lebih lanjut, AY berharap Surat Elektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Pernyataan Pendaftaran IPO PGE dapat diperoleh pada tanggal 16 Februari 2023. Sehingga, masa penawaran umum perdana saham PGE dapat dilakukan pada tanggal 20 Februari hingga 22 Februari 2023. Sementara pencatatan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 24 Februari 2023.
Baca: Profil Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN yang Digaji Rp 172,7 Juta per Bulan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini