Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Gelimang Subsidi Kelas Menengah

21 Juni 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aneh benar negeri ini. Semua penduduk miskin dan kaya menikmati subsidi listrik. Bahkan, ketika tarif dinaikkan 10 persen mulai Juli nanti, penduduk kelas menengah ke atas masih saja disubsidi pemerintah. Tahun ini pemerintah mengucurkan subsidi Rp 55,1 triliun.

Rumah Tangga Pelanggan Utama

Dari total 40,2 juta pelanggan, rumah tangga merupakan pelanggan utama PLN. Sebagian besar pelanggan 450 watt.

Pelanggan rumah tangga

  • Rumah tangga kaya (> 6.600 watt): 96,5 ribu
  • Rumah tangga (2.200-6.600 watt): 489,5 ribu
  • Menengah (2.200 watt): 1,234 juta
  • Menengah (1.300 watt): 3,461 juta
  • Sedang (900 watt): 12,556 juta
  • Kecil (450 watt): 19,277 juta
  • Bisnis: 1,755 juta
  • Industri: 47,8 juta
  • Lainnya (pemerintah dan sosial): 1,256 juta

    Jumlah pelanggan PLN:40,2 juta pelanggan

    Penduduk yang belum terlayani listrik:18,9 juta kepala keluarga

    Rasio elektrifikasi 2009: 65%

    Target rasio elektrifikasi 2010: 80%

    Berhemat

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN) 2010 telah menetapkan tarif dasar listrik naik 15 persen pada awal Januari lalu. Tapi kenaikan tarif listrik tertunda selama enam bulan. Kenaikan tarif listrik rata-rata 10 persen baru berlaku pada 1 Juli mendatang.

    Dampak penundaan kenaikan tarif listrik

  • Subsidi listrik membengkak Rp 800 miliar per bulan atau sekitar Rp 5 triliun. Dengan kenaikan tarif dasar listrik 10%

  • Pemerintah berhemat sekitar Rp 5 triliun

    Dana itu bisa dialokasikan untuk pembangunan sambungan baru bagi 18,9 juta kepala keluarga, subdisi pendidikan, atau subsidi kesehatan masyarakat miskin.

    Nombok

    Besarnya biaya bahan bakar minyak untuk pembangkit membuat biaya produksi listrik PLN tinggi, melampaui harga jualnya yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Rata-rata biaya produksi listrik : Rp 1.008/kWh

    Rata-rata harga jual listrik : Rp 677 per kWh (Sesuai Keputusan Presiden Nomor 104/2003)

    Kerugian (selisih) penjualan (ditutup oleh subsidi pemerintah) : Rp 331/kWh

    Total subsidi listrik 2010: Rp 55,1 triliun

    Termurah di Asia Tenggara

    Dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara, tarif dasar listrik di Indonesia relatif lebih murah. Tarif listrik kita masih lebih murah daripada Vietnam. Padahal pendapatan per kapita penduduk Vietnam baru US$ 1.200 per tahun, masih lebih rendah ketimbang penduduk Indonesia yang US$ 2.271.

    Harga jual listrik rumah tangga per negara (Rp/kWh)

  • Indonesia: 635,6
  • Thailand: 782
  • Malaysia: 829
  • Vietnam: 848
  • Hong Kong: 1.307
  • Filipina: 1.449
  • Singapura: 1.453

    *)Setara rupiah

    Harga jual listrik industri per negara (Rp/kWh*)

  • Indonesia: 647,3
  • Thailand: 812
  • Malaysia: 699
  • Vietnam: 537
  • Filipina: 1.551
  • Singapura: 1.453

    Jenis Pembangkit

  • Batu bara: 37,4%
  • Panas bumi: 3,2%
  • Diesel (BBM): 26,3%
  • Gas alam: 22,3%
  • Tenaga air: 10,8%

    Orang kaya Menikmati Subsidi

    Selama sebulan orang-orang berada ini bisa menikmati subsidi listrik Rp 446/kWh. Hasil rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat menunjukkan 3 dari 10 orang kaya masih menikmati subsidi listrik.

    Rumah Tangga *)Rp/Kwh

    Jenis pelangganHarga jual PLN*Biaya Produksi Listrik *Subsidi (Triliun Rp)
    Kecil 450 Watt4181.16313,13
    Kecil 900 Watt6091.1639,48
    Sedang I (1.300 Watt)6751.1633,94
    Sedang II (2.200 Watt)6791.1632,48
    Menengah (2.200-6.600 Watt)7971.1631,37
    Kaya > 6.600 Watt1.3301.163 -

    Bisnis

    Bisnis besar (> 200 kilowatt)8118391,91

    Industri

    Sedang 2.200 watt8051,1631,22Menengah > 200 kilowatt64183910,92
    Besar > 30.000 kilowatt5297184,37
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus