Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra Atmawidjaja mengatakan kementeriannya sedang memobilisasi personel dan alat berat ke tempat terjadinya gempa di Cianjur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mobilisasi personel dan alat berat dilakukan dari lokasi terdekat, jaraknya sekitar 10 kilometer," kata Endra, Senin, 18 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alat berat dikirimkan untuk membersihkan jalan nasional dari pohon tumbang dan tanah dari longsoran tebing. Harapannya, lalu lintas dari Puncak ke arah Cipanas hingga Cianjur dapat segera kembali normal.
Tidak ada jalan putus karena gempa
Ia mengatakan PUPR sudah menerima laporan dari Kecamatan Cugenang pada ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak. Sementara, diketahui tidak ada jalan yang putus karena kerusakan struktur. Tetapi ada jalan yang terputus karena tertutup pohon yang tumbang dan tanah yang longsor.
Sebagai mitigasi, PUPR menyatakan tengah menyiapkan personil dan alat berat di Cugenang untuk mengantisipasi gempa dan longsoran susulan.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menjelaskan pusat gempa berada di darat, 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin, 21 November pukul 13.21 WIB. Ditemukan dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pasca-kejadian tersebut.
Selanjutnya: BPBD Kabupaten Cianjur sebelumnya melaporkan...
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur sebelumnya melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat hingga kini masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit.
Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 hingga 15 detik. Sementara BPBD Kota Sukabumi melaporkan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 sampai 10 detik.
Sedangkan BPBD Kabupaten Sukabumi menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5 sampai 7 detik. Gempa juga dirasakan di Kabupaten Bandung selama 5 hingga 7 detik.
BMKG imbau warga tetap siaga
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau kepada pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.
Warga di wilayah terdampak gempa diminta melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyarankan agar masyarakat memastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya akibat gempa Cianjur tersebut. "Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin, 21 November 2022.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini