Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Gempa Lombok, PUPR: 5 Jembatan Rusak dan Ada Potensi Longsor

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan lima jembatan mengalami kerusakan akibat gempa Lombok atau tempatnya di Lombok Utara, NTB.

7 Agustus 2018 | 10.00 WIB

Wisatawan asing mencari tumpangan seusai gempa bumi di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin, 6 Agustus 2018. ANTARA/Ahmad Subaidi
Perbesar
Wisatawan asing mencari tumpangan seusai gempa bumi di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin, 6 Agustus 2018. ANTARA/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan lima jembatan rusak akibat gempa Lombok, atau tepatnya di Lombok Utara, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Akibatnya, sejumlah jembatan ditutup sementara dan membuat aktivitas warga sekitar terganggu karena harus mencari jalur penyeberangan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu jembatan yang rusak yaitu Jembatan Sokong di Kecamatan Tanjung di Lombok Utara. "Jembatan mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 sentimer," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018. Sebelumnya, Basuki langsung terbang ke Lombok sehari usai terjadinya gempa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini Jembatan Sokong dan empat jembatan lainnya ditutup sementara. Perbaikan jembatan dilakukan oleh tim Direktorat Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga bersama Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.

Selain jembatan, kedua lembaga juga mewaspadai adanya potensi longsor di lokasi gempa. Tim dari Kementerian PUPR memang mencatat seluruh jalan nasional bisa digunakan dan tidak ada yang putus. Tapi, tim mencatat adanya potensi longsor pada 7 titik di sepanjang KM 57 hingga KM 64 dari Kota Mataram.

Gempa Lombok berkekuatan 7 Skala Richter yang terjadi pada Minggu sore, 5 Agustus 2018, ini telah memakan puluhan korban jiwa dan lainnya luka-luka. Tak hanya infrastruktur umum, rumah-rumah warga di pulau yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara ini tak sedikit yang rusak bahkan hancur.

Di lokasi yang sama yaitu di Kecamatan Tanjung, Basuki juga telah mengecek sumur bor yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pusat kecamatan. Sumur bor itu sengaja dibangun oleh PUPR untuk memastikan pasokan air dan sanitasi bagi warga terdampak bencana gempa Lombok di lokasi pengungsian. "Kecamatan Tanjung dihuni oleh penduduk sekitar 47 ribu, menerima dampak korban jiwa dan material terparah," tutur Basuki.

 

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus