Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Genjot Proyek, Cairkan Kocek

Penyerapan anggaran belanja negara tidak optimal. Duit pemerintah menumpuk di Bank Indonesia. Sempat menyentuh Rp 200 triliun.

1 Desember 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EMPAT lampu sorot menyala sepanjang malam. Di bawahnya, puluhan pekerja proyek Kanal Banjir Timur sibuk mengerjakan tiang pancang. Tanggul pengendali banjir di Jalan Radin Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu ditargetkan rampung akhir 2009. Maka mereka bekerja 24 jam menggarap proyek yang baru terealisasi 30-an persen itu.

Pemerintah daerah yang lain tiba-tiba juga gencar melakukan pembangunan dalam sebulan terakhir. Di Tangerang, Banten, 15 jembatan baru senilai Rp 7,35 miliar dibangun. Di Depok, Jawa Barat, sejumlah jalur tersendat lantaran satu sisinya dicor. Misalnya jalur menuju Depok II-dari arah Jalan Juanda-Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Raya Sawangan. Mereka "kejar tayang" agar tak terganjal aturan menjelang tutup anggaran 2008.

Departemen Keuangan telah mengeluarkan woro-woro soal kegiatan yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara. Intinya, pencairan dana paling lambat 16 Desember. Pada batas waktu tersebut, menurut Direktur Jenderal Perbendaharaan Herry Purnomo, pemerintah hanya akan mengucurkan dana senilai proyek yang diwujudkan. "Kalau rampung 80 persen, ya itu yang dicairkan," katanya pekan lalu. Sisanya bisa diminta dengan menyertakan bank garansi.

Anggaran belanja negara memang tak pernah terserap penuh. Hingga 14 November lalu, anggaran pemerintah baru terpakai 77 persen dari total bujet Rp 989,493 triliun. Mayoritas untuk membayar gaji pegawai negeri. Periode yang sama tahun lalu malah hanya terpakai 71,6 persen.

Menurut Kepala Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, seretnya belanja pemerintah tecermin dalam escrow account pemerintah di Bank Indonesia yang sempat gemuk pada pertengahan tahun. Pada awal tahun, rekening pemerintah di Bank Indonesia tercatat Rp 60,15 triliun. Tujuh bulan kemudian melejit sampai Rp 200 triliun. "Duit sebanyak itu mestinya dibelanjakan untuk membangun proyek-proyek."

Tapi menjelang tutup buku 2008, simpanan menyusut. Per September, rekening pemerintah "tinggal" Rp 140,986 triliun. Seperti sebelumnya, anggaran pemerintah rame-rame dibelanjakan pada akhir tahun. Lihat deretan iklan pengumuman lelang di koran-koran dua pekan terakhir. Kesannya, proyek kejar tayang ini hanya untuk mencairkan anggaran.

"Aneh. Peluangnya sejak jauh-jauh hari, kok baru sekarang dilaksanakan," kata Agus Rahadjo, Sekretaris Umum Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah alias LKPP. Menurut dia, pada akhir tahun semestinya yang diiklankan adalah lelang untuk tahun anggaran 2009.

Belanja yang menumpuk pada akhir tahun membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sewot. Tahun lalu, ia sempat mencurigai permintaan pencairan Dana Alokasi Khusus yang melonjak drastis dalam tempo dua pekan hingga terpakai full Rp 17,094 triliun. Beberapa daerah yang sebelumnya tak sanggup merampungkan proyek, tiba-tiba mengajukan reimbursement. "Seperti Bandung Bondowoso, dalam semalam bisa selesai," katanya.

Herry menduga pemimpin proyek waswas terhadap penegakan hukum. Sehingga mereka lebih berhati-hati.

Agus tak begitu yakin soal ketakutan tersebut. Karena, nyatanya, yang ingin menjadi panitia tidak sedikit. Menurut Agus itu karena proses pengesahan anggaran daerah yang telat, sehingga realisasinya pun molor. Ini memang bergantung pada Dewan Perwakilan Rakyat daerah sebagai pengetuk palu.

Pelaksana proyek Kanal Banjir Timur punya pembelaan lain. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Iwan Nusyirwan, kendala ar proyek yang diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri lima tahun lalu itu adalah pembebasan lahan. Saat ini, masih ada 22 persen-600 bidang lebih-lagi yang harus dibebaskan.

Retno Sulistyowati, Ismi Wahid, Rr Ariyani

Simpanan Pemerintah di Bank Indonesia
(Rp Triliun)

Januari60,150
Februari80,050
Maret135,559
April134,584
Mei143,728
Juni146,679
Juli167,920
Agustus200,992
September140,986

Realisasi Anggaran

2005 60%
2006 82,4%
2007 89,4%
2008 77%*

*PER 14 NOVEMBER, TARGET 90 PERSEN

Belanja Negara 2007-2008
(Rp Triliun)

 APBNP 2008APBNP 2007
Total belanja negara752,37989,49
Belanja pemerintah pusat498,17697,07
Transfer ke daerah254,2292,42

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus